REFMAL.ID, Ambon – Sah-sah saja Muhammad Syarif Armayn Latuconsina alias Sam Latuconsina punya catatan bagus di panggung olahraga semenjak dia melakoni diri sebagai aktivis (2004-2008) hingga Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Maluku periodesasi 2009-2017. Saat menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku, Sam sukses menggelar Turnamen Terbuka Sepakbola Piala bergilir Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia sebanyak empat edisi dan terhenti di partai empat besar antara Tulehu Putra kontra Liang Putra di edisi terakhir tahun 2007 di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang, Kota Ambon.
Selanjutnya saat memimpin induk organisasi cabor adu jotos, Sam berhasil menggelar Turnamen Terbuka Tinju Amatir Piala Walikota Ambon di Lapangan Merdeka Ambon sampai tiga edisi.
Tapi, di belantara birokrasi dan politik lokal, Sam tipikal birokrat dan politisi muda yang militan dan kerap pecah kongsi dengan elite-elite yang telah ikut membesarkannya. Pertama, Sam berhasil mendampingi Richard Louhenapessy (RL) sebagai Wakil Walikota Ambon 2010-2016. Namun, sebelum lima tahun, Sam balik melawan RL dan memilih Paulus Kastanya alias Polkas di kontestasi pemilihan Walikota Ambon 2016-2021. Menggandeng Syarif Hadler, RL justru mampu mengalahkan Polkas dan Sam dan kembali memimpin Kota Ambon untuk lima tahun ke depan. Sam berencana kembali ke Maluku Tengah, namun dia kekurangan simpati dan balik ke Ambon berkelana politik.
Saat Karel Albert Ralahalu (KAR) menjabat Gubernur Maluku 2008-2013, Sam diminta Ros Far-Far yang kala itu menjabat Sekretaris Daerah Maluku. Kebetulan saat itu paman Sam, Muhammad Abdulah alias Memet Latuconsina mendampingi KAR sebagai Wakil Gubernur Maluku. Saat Said Assagaf (SA) terpilih menjadi Wakil Gubernur Maluku (2013-2018) menemani KAR untuk gubernur Maluku kedua kali, hubungan Sam dengan SA akhirnya retak sekalipun pernah terbangun baik saat SA masih menjabat Sekda Maluku.
Saat SA maju mencalonkan diri dan terpilih sebagai Gubernur Maluku 2018-2023, Sam bergabung jurus dengan Murad Ismail (MI). Alhasil, saat pemilihan kepala daerah Maluku 2023, Sam ikut mengantarkan MI mengalahkan SA sebagai incumbent (petahana). Setelah ikut membawa MI ke kursi gubernur Maluku 2019-2024, di tengah jalan Sam dan MI pecah kongsi. Bukti sahih saat resepsi pernikahan salah satu anak MI dan Widya Pratiwi di Jakarta di paruh 2019, Sam dan barisannya tak diundang hadir. Saat pemilukada Maluku 2024, Sam dan SA bergabung dengan Hendrik Lewerissa (HL) dan Abdulah Vanath (AV) menjungkirbalikan MI sebagai petahana.
Sebagai “balas jasa”, HL meminta Sam menjadi Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku. Sam menerima amanat agung HL itu. Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) II KONI Maluku 2025 secara aklamasi memilih Sam Ketum KONI Maluku menyusul pengunduran diri berwajah tebal MI buntut dari prestasi olahraga Maluku jeblok sampai di urutan 31 nasional di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara.
Sam berobsesi mengangkat lagi keterpurukan prestasi olahraga Maluku di PON XXII 2028 Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan durasi waktu persiapan yang hanya tersisa 2,5 tahun ke PON 2028 NTT-NTB, Sam dipredikasi tak akan mampu mencapai target optimal menaikan peringkat Maluku di PON edisi ke-22 nanti di NTT dan NTB.
Mau tahu alasannya? Mari ikuti penjelasannya. Pertama, khalayak olahraga di Maluku masih meragukan hubungan simbiosis mutualisme Sam dan HL akan terus terpatri atau dapat bertahan hingga pemilukada Maluku 2029 mendatang. Seluruh pembiayan olahraga prestasi oleh KONI Maluku bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di pos dana hibah.
Praktis, jika Sam dan HL beda haluan, Sam akan kesulitan mendapatkan suntikan APBD untuk menggerakan roda KONI Maluku sekalipun Sam kembali terpilih memimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Maluku. Kebijakan efisiensi anggaran oleh Rezim Prabowo Subianto memaksa para pengusaha yang tergabung di Kadin Maluku sulit mengeluarkan fulus tanpa adagium klasik “take and give” atau “beta kasih uang, se kasih beta apa?”.
Kedua, dari bocoran informasi, kepengurusan KONI Maluku 2025-2029 bakal diperkuat lagi “bandit-bandit olahraga”, politisi-politisi muda, para mantan aktivis dan praktisi olahraga minim pengalaman di bidang olahraga. Tali temali pertemanan (koncoisme) dan balas budi politik kental mewarnai kepengurusan KONI Maluku.
Manajemen olahraga diatur dari rumah kopi di salah sudut kota Ambon oleh orang-orang yang “buta huruf besar” (tidak melek) dunia keolahragaan. “Lihat KONI Maluku saat ini akang su badaki,” cibir sejumlah praktisi olahraga di Maluku kepada referensimaluku.id, Rabu (26/2). Celakanya Sam ikut menarik masuk Roy Mongie (Romo) ke dalam
“kabinet olahraganya”.
Padahal, Romo adalah mantan Sekretaris Umum KONI Maluku 2022-2026 yang kedapatan menghabiskan lebih kurang seratus juta rupiah untuk urusan perjalanan dinas buang-buang anggaran. “Jadi, KONI Maluku perlu tambah satu bidang lagi yakni bidang perjalanan dinas,” celoteh Bung Helmy Ajax, salah satu pembina olahraga Maluku di kesempatan lain.
Ketiga, semasa Sam menjabat ketua Pertina Maluku banyak petinju-petinju Maluku yang selama belasan tahun hanya berstatus tenaga honor (honorer) di Kantor Walikota Ambon dan Kantor Gubernur Maluku.
Alhasil, tak sedikit petinju-petinju jebolan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku yang hengkang atau lari mencari peruntungan di Papua, Papua Barat, Jawa Barat, Maluku Utara dan Kalimantan Timur. Sejatinya Sam gagal mengangkat nasib petinju-petinju muda berbakat Maluku. Harapan para petinju menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sirna seiring pertambahan usia mereka. “Katong pung kerja saban hari hanya piket dan tendang jualan pedagang di Pasar Mardika. Lebih lagi bongkar lapak. Itu saja. Tiap hari katong dapat sumpah jadi polisi pamong praja,” beber dua petinju Maluku yang enggan namanya dipublikasikan, pekan lalu.
Keempat, jika Sam kelak dipilih sebagai Komisaris Bank Maluku, maka dia kehilangan fokus ke KONI Maluku. “Kalau nanti Sam jadi Komut Bank Maluku seng tahu antua mau fokus di mana. Mau lihat KONI Maluku, Kadin Maluku kah Bank Maluku,” tanya khalayak. (Tim RM).
Discussion about this post