Referensi Maluku
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • EKONOMI
  • LOKAL
Youtube
Facebook
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • EKONOMI
  • LOKAL
No Result
View All Result
Referensi Maluku
Home RAGAM

Resensi : Hidup Mati Demokrasi di Mata Pujangga

Desember 20, 2024
in RAGAM
0
Oplus_131072

Oplus_131072

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Email

Oleh : Dr. M.J.Latuconsina,S.IP,MA

Baca Juga

Resensi, Sastra Bercerita Prahara di Penghujung Rezim Orde Baru

Dari Bupati KKT Hingga Ridho Slank Kuliah Jarak Jauh , Bukti Fleksibilitas Kuliah di UT

Pedangdut “Termiskin di Dunia” Asal Maluku Wafat

Staf Dosen Fisipol Unpatti

 

REFMAL.ID – negara-negara dunia ketiga, sebagaimana istilahnya yang dipopulerkan Alfred Sauvy, seorang ahli demografi dan sejarawan ekonomi asal Prancis di tahun 1952, para pujangga tidak hanya melahirkan karya-karya sastra dalam bentuk puisi maupun prosa saja. Tapi mereka pun melangkah jauh menggunakan pisau sastra untuk membicarakan demokrasi. Bahkan yang paling radikal mereka mengkritik penguasa melalui karya-karya sastra, dimana menelanjangi sisi gelap penguasa yang otoritarian.

Hal ini dapat dilihat pada pemikiran Miguel Ángel Asturias Rosales, pujangga asal Guatemala dalam novelnya berjudul :”El Senor Presidente”. Novelnya ini berkisah tentang diktator keji di sebuah negara Amerika Latin, dengan rencana-rencana liciknya untuk menghabisi lawan-lawan politiknya. Banyak yang menilai figur dalam novelnya itu mirip kisah Presiden Guatemala ke-13 Manuel Estrada Cabrere, yang pada era pemerintahannya bertindak otoriter. Namun rupanya presiden yang berlatarbelakang pengacara itu hanya dijadikan inspirasi oleh sastrawan yang berlatarbelakang diplomat tersebut.

Serupa pujangga jirannya dari Peru, Mario Vargas Llosa yang tampil dengan novel berlatarbelakang politik, berjudul “ Five Corners. Novel ini mengisahkan kondisi politik di era Presiden Peru ke-54 Alberto Fujimori yang suram. Ditandai penegak hukum korup, perilaku politisi tidak baik, selebriti tidak bermoral dan kekuasaan tentara tidak terbatas. Menghadirkan berbagai struktur rakyat didalamnya, kelas atas, menengah hingga bawah. Menarik ceritanya, juga menyentil jurnalis yang bersentuhan dengan upaya pemerasan bos tambang hingga jurnalis itu pun tewas.

***
Terlepas dari itu, di level nasional banyak pujangga yang hadir melalui karya puisi, cerpen dan novel dengan tema politik persuasif hingga radikal, yang relevan dengan dinamika demokrasi di tanah air, sejak era pemerintahan Orde Baru, Orde Lama, Orde Reformasi hingga ke era pemerintahan Pasca Reformasi, antara lain : Pramoedya Ananta Toer, W.S. Rendra, Wiji Tukul, Seno Gumira Ajidarma, Butet Kartaredjasa dan masih banyak lagi yang tidak sempat disebutkan nama mereka satu per satu.

Kali ini hadir lagi pujangga nasional dengan karya terbarunya, bukan lazimnya dalam bentuk puisi, novel dan cerpen yang bersentuhan dengan dinamika demokrasi di negara kita. Namun dalam bentuk essay ringan yang nikmat dibaca. Karya dimaksud adalah karya dari Sapardi Djoko Damono (SSD). Bagi sebagian besar warga masyarakat, yang gemar membaca karya sastra pujangga kelahiran Surakarta, Jawa Tengah ini mengenalnya melalui puisi-puisinya.

Essy karya Sapardi Djoko Damono tersebut, berjudul : “Tirani Demokrasi”, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada September 2024 lalu. Narasi-narasi dalam buku yang baru terbit empat bulan yang lalu tersebut, relevan dengan konteks hidup matinya demokrasi di negara kita, dari zaman pemerintahan yang satu ke zaman pemerintahan yang lain. Saat kita membacanya kita kembali ke masa silam, maupun kembali ke masa kini. Kita bisa memahami situasi zaman secara berbeda-beda melalui tulisan-tulisan di buku ini.

Tema-tema dalam buku ini, antara lain : Awal 1955, Enam Puluh Tahun Kemudian, Indonesia Dreams ?, Demokrasi Menindas Demokrasi, April 1955, Negeri-Negeri Laksana Kue, Demokrasi Salah Satu Keywords, Selebaran PBB, Demokrasi dan Kedaulatan, Bangsa Mayoritas Minoritas, Lain Lubuk Lain Ikannya, Perang Dingin Kedua, SDS Marcuse across the universe, Demos Sebagai Tyrannos, Coblos Usai Dagang Sapi Pun Mulai Akhir 2014, Lampiran, Catatan Ringan Tentang Krisis Kebudayaan.

Tema selanjutnya : Bertumpah Darah yang satu Tanah Air Indonesia, Berbangsa yang Sama Bangsa Indonesia, menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia, keragaman dan keseragaman. Karya lawas dari sastrawan yang populer melalui kumpulan puisinya berjudul : Hujan Juni ini, merupakan karya terbaik, dimana perlu dibaca oleh para penggiat demokrasi dan kebudayaan. Pasalnya kontennya sebagian besar memaparkan tentang demokrasi, dan separuh kontennya menarasikan tentang kebudayaan di tanah air. (*)

ShareTweetSendSend

BERITATERKAIT

Resensi, Sastra Bercerita Prahara di Penghujung Rezim Orde Baru

Resensi, Sastra Bercerita Prahara di Penghujung Rezim Orde Baru

by admin
Oktober 11, 2025
0

REFERENSIMALUKU.ID, AMBON - Oleh : Dr.M.J.Latuconsina,S.IP, M ___________________________________...

Dari Bupati KKT Hingga Ridho Slank Kuliah Jarak Jauh , Bukti Fleksibilitas Kuliah di UT

Dari Bupati KKT Hingga Ridho Slank Kuliah Jarak Jauh , Bukti Fleksibilitas Kuliah di UT

by admin
Agustus 6, 2025
0

REFMAL.ID,-AMBON- Fleksibilitas kuliah jarah jauh di Universitas Terbuka (UT)...

Pedangdut “Termiskin di Dunia” Asal Maluku Wafat

by admin
Juli 2, 2025
0

REFMAL.ID, Ambon - Penyanyi dangdut kelahiran Kepulauan Aru,...

Resensi : Desentralisasi Radikal Untuk Warga Pribumi

Resensi : Desentralisasi Radikal Untuk Warga Pribumi

by admin
Mei 29, 2025
0

REFMAL.ID, AMBON -Mengawalinya mengutip pendapat Smith, B.C (1085)...

Orang Arab di Makassar

Orang Arab di Makassar

by admin
Mei 22, 2025
0

REFMAL.ID,-AMBON - Oleh; Dr. M.J. Latuconsina,S.IP, MA Staf...

Selamat Jalan Firdaus Ahmad Fauzi Namamu Kekal di Puncak Binaiya

Selamat Jalan Firdaus Ahmad Fauzi Namamu Kekal di Puncak Binaiya

by admin
Mei 20, 2025
0

REFMAL.ID,- AMBON - Firdaus Ahmad Fauzi, pendaki muda...

Next Post
Tamher Ajak Awak Media Berkolaborasi Membangun Maluku

Tamher Ajak Awak Media Berkolaborasi Membangun Maluku

Penjabat Walikota Hadiri Panen Raya dan Penanaman Perdana Tanaman Hortikultura

Penjabat Walikota Hadiri Panen Raya dan Penanaman Perdana Tanaman Hortikultura

Discussion about this post

Popular Stories

  • Kisah Pasutri Petinju Maluku, Berulang Kali Sumbang Medali di PON, 15 Tahun Honor Tak Diangkat PNS

    Kisah Pasutri Petinju Maluku, Berulang Kali Sumbang Medali di PON, 15 Tahun Honor Tak Diangkat PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima ABK Sabuk Nusantara 103 Babak Belur Dihajar Oknum TNI dan Brimob, Yermias Minta Danyon dan Dansat Bersikap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bawa Malut United ke Posisi 3 Liga I, Imran Nahumarury Justru Keluar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Kaka Sani Tawainella, Sampai “Baku Dapa” Glend Fredly Latuihamallo di Tengah Cahaya Sorgawi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Delapan Wakil Rakyat Maluku di Senayan Membisu dan “Omong Kosong”, Anggota DPR RI Asal Sulut Bantu Heins Songjanan Siap Dilantik Tamtama TNI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedomam Media Cyber

© 2022 referensimaluku.id

No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • EKONOMI

© 2022 referensimaluku.id