Referensimaluku.id, Tiakur – Usia 15 tahun bagi Kabupaten Maluku Barat Daya yang mengusung tema “Terus Berlari Untuk MBD Maju” pada puncak perayaan syukurannya di Lapangan Kalwedo, Tiakur, pada 20 Juli 2023 lalu memotivasi kerja keras Pemerintah Kabupaten MBD menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Namun, dalam upaya itu, Pemkab MBD juga harus melakukan pembenahan. Salah satunya, yakni fasilitas pemerintah yang dianggap vital justru longgar dari keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.
Rumah Sakit Umum Tiakur (RSUT), misalnya, yang dari sisi fasilitasnya terus dibangun, namun keamanan pasien dan pengunjung serta petugas medis belum terjamin sepenuhnya. RSUT yang pada kunjungan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkopolhukam) Machfud MD tak jadi diresmikan itu, sesuai fakta empiris tidak ada petugas keamanan. Padahal, RSUT adalah fasilitas Pemerintah yang dianggap vital. “Seringkali orang mabuk dan teriak-teriak di dalam maupun di sekitar rumah sakit ini. Ada juga yang berkumpul dan minum minuman keras di dalam areal rumah sakit. Sampai sekarang belum ada security atau petugas keamanan yang berjaga di sini,” ujar nona, salah satu petugas RSUT yang juga warga asal Desa Letpei, Pulau Lakor, Kecamatan Lakor, Kabupaten MBD.
Lanjutnya, saat melaksanakan tugas malam mereka tetap waspada, dan tidak keluar sesuka hati di luar ruangan. “Gelap juga di luar ruangan. Jadi kalau tugas malam kita was was dan jarang ada di luar karena takut jangan sampai ada orang mabuk,” ungkapnya.
Ibu Dina Woriwun, salah satu pasien yang ditemui media ini juga mengakui hal tersebut. “Kita merasa pelayanan medis sudah mulai bagus, tetapi harus ada rasa aman dan nyaman juga. Karena tidak ada petugas keamanan, sering kita dengar orang mabuk teriak-teriak. Bagaimana orang mau sehat kalau jam istirahatnya terusik,” terangnya. (RM-06)
Discussion about this post