Referensimaluku.id, Ambon –Semenjak Pekan Olahraga Nasional (PON) II 1951 Jakarta, sepakbola Maluku telah berkiprah dan menorehkan prestasi sekalipun belum mampu membawa pulang medali ke Negeri Raja-raja,julukan Kepulauan Maluku.
Memang ada beberapa edisi PON di mana sepakbola Maluku gagal tampil karena tersingkir babak kualifikasi. Peluang emas sepakbola Maluku lolos ke PON XX 2021 Papua terbuka lebar, saat Ambon menjadi tuan rumah. Sayangnya, aturan Panitia Besar (PB) PON XX yang mewajibkan dua tim bernilai sama wajib menarik undi akhirnya mengubur mimpi tim Siwalima yang diarsiteki Irfai Chang Lestaluhu berlaga di Stadion Luckas Enembe saat gelaran PON edisi ke-20 itu di Jayapura, Provinsi Papua. Maluku kalah tarik undi setelah dipaksa imbang 1-1 oleh Maluku Utara yang diasuh Rivai Poci dan Hengky Oba.
Yang paling menyedihkan, untuk PON XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara, pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku sengaja tidak membiayai kebutuhan tim sepakbola Maluku ke kualifikasi PON 2023 dengan dalih minim anggaran dan sepakbola bukan cabor prioritas KONI Provinsi Maluku.”Sepakbola bukan cabor prioritas jadi kita tidak kirim ke Pra PON 2023 maupun PON 2024,” sahut Sekretaris Umum KONI Provinsi Maluku, Roy Jerico Mongie, dengan enteng saat dikonfirmasi referensimaluku.id, Sabtu (5/8/2023) petang.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Maluku Sufyan Lestaluhu menyatakan kesiapan pihaknya mengirim tim sepakbola maupun menjadi tuan rumah Pra PON sepakbola jika difasilitasi KONI setempat. “Secara teknis kita siap jika didukung KONI Maluku,” cetusnya bersemangat kepada media ini, Sabtu (5/8) pagi.
Yang menyebalkan, justru di kala pengurus Asprov PSSI Maluku lagi berduka akibat peluang tim sepakbola Maluku tampil di Pra PON 2023 dan PON 2924 “dimatikan” KONI Provinsi Maluku, di bagian lain Ketua Harian KONI Provinsi Maluku Mustafa Kamal diduga mencuri start kampanye, mencari massa dan menjadi juru kampanye salah satu calon anggota DPR RI daerah pemilihan Maluku dari Partai Amanat Nasional (PAN) di sela-sela pembukaan turnamen sepakbola antarkampung (Tarkam) di Hatumete, salah satu negeri di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Sabtu (5/8).
Mustafa sendiri diketahui pada awalnya politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) kemudian pindah ke PDI Perjuangan lalu loncat partai lagi ke PAN demi membela “isteri junjungannya”.
Sementara itu ketika dikonfirmasi media siber ini sebanyak tiga kali melalui whatsApp pada Minggu (6/8/2023) malam sekira pukul 19.20 WIT nomor ponsel Mustafa Kamal tak aktif hingga berita ini dipublikasikan. (Tim RM)
Discussion about this post