Referensimaluku.id,Ambon-Proyek penahan gelombang (breakwater) di Desa Klishatu, Kecamatan Wetar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Tahun Anggaran (TA) 2023 terindikasi proyek akal-akalan dan fiktif. Tender awal proyek ini pada 17 Februari 2023 mengalami jalan buntu (deadlock) mengenai rekanan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek senilai Rp. 2.916.000.000 atau hampir Rp 3 Miliar itu yang tak jelas identitas dan peran mereka.
Tender kedua juga dilakukan melalui aplikasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan proyek ini dikerjakan CV Yofenska sebagai subkontraktor dari CV Kanari. Menurut Direktur CV Yofenska Frans Hehanussa proyek breakwater diberikan tenggang waktu pelaksanaan selama 5 bulan terhitung sejak awal Maret 2023 hingga awal Juli 2023.
“Saya tidak tahu dari bulan apa ke bulan apa, tapi target sesuai jadwal itu 5 bulan sudah selesai,” ungkap Hehanussa kepada referensimaluku.id di Ambon, Kamis (8/5/2023).
Diungkapkan Hehanussa proyek ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di bidang perikanan pada Pemprov Maluku tahun 2022 dan 2023. “Sekalipun dari DAK, tapi selama kerja kita belum dapat uang muka.
Kalau bung tidak percaya saya dan Bung ke Kantor Gubernur Maluku untuk konfirmasi hal ini,” kelit Hehanussa. Yang herannya sekalipun meminjam pakai perusahaan milik orang lain, namun Hehanussa berkelit tidak tahu identitas direktris CV Kanari yang menjadi pemberi jasa sesuai kontrak. “Direktur CV Kanari ini seorang ibu. Tapi saya lupa namanya,” kelitnya.
Hehanussa juga berkilah tidak tahu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Ketua Tim Pemeriksa Barang, Konsultan Perencanaan dan Konsultan Pengawas. “Saya tidak tahu KPA, PPTK, Ketua Tim Pemeriksa Barang, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas proyek breakwater. Selama ini kita berhubungan dengan Pak Moch atau ML,” sebut Hehanussa.
Lebih jauh Hehanussa berkilah di lokasi serupa untuk TA 2022 ada proyek senilai Rp 4 Miliar dengan item-item, antara lain Pembangunan Caseway (jalan beton), Pembangunan Kantor dan Pembangunan Rabat di atas Caseway yang dikerjakan CV Kanari. “Untuk TA 2023 ada dua proyek yakni Pembangunan Breakwater sepanjang 250 meter (tinggi 2 meter dan lebar kepala atas 30 centimeter dan pembangunan Pos Satuan Pengamanan.
Untuk tahun anggaran ini kita yang kerjakan tapi pinjam pakai CV Kanari,” bebernya. Untuk proyek breakwater, ucap Hehanussa,pihaknya telah menuntaskan panjang 200 meter. “Sisanya 50 meter akan dikerjakan setelah kita dapat uang muka,” imbuhnya.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek ini “ML” alias Moch sengaja menghindari wartawan media dengan berpura-pura mengikuti kegiatan di Padang, Sumatera Barat. “Hari ini Pak Moch dan saya sama-sama mau klarifikasi pemberitaan, tapi berhubung beliau lagi berangkat ke Padang hari maka agendanya berubah,” kelit Hehanussa.
Sebelumnya masyarakat Wetar mencium bau busuk di balik proyek akal-akalan bernama breakwater di Klishatu, Kecamatan Wetar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya,Maluku. “Setelah kami telusuri ternyata proyeknya fiktif karena dibangun di atas proyek yang sudah ada sebelumnya,” beber Narto, salah satu warga Wetar via ponsel, Rabu (7/5). Narto mendesak Kejaksaan Tinggi Maluku segera membentuk tim khusus menyelidiki dugaan penyimpangan keuangan negara di balik proyek breakwater di Wetar. “Kalau pihak kejaksaan cepat bertindak, maka dugaan korupsi di balik proyek breakwater ini dapat dibongkar secepatnya,” tekan Narto. (RM-04/RM-03)
Discussion about this post