Referensimaluku.id,Ambon-Jurang kehancuran tengah menghantui prestasi olahraga Maluku di pentas nasional. Meski tertinggal sebulan lagi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2023 digelar di Jawa dan daerah-daerah lain di Indonesia, namun di suasana lain kantor KONI Provinsi Maluku justru terlihat sepi dari aktivitas rapat koordinasi dan rapat teknis pengurus KONI setempat membahas persiapan Maluku ke Pra PON XXI 2023 dan PON XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara. Ringkasnya Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Indoor Pra PON 2023 dan PON 2024 Maluku telah tamat dengan sendirinya karena Pemerintah Provinsi Maluku dan KONI setempat melepas tangan.
Mirisnya adalah tak ada anggaran untuk membiayai seluruh kebutuhan Pelatda Pra PON XXI 2023 dan PON XXI 2024 sekalipun anggaran Pekan Olahraga Provinsi Maluku (Popmal) IV di Kota Ambon, 17-27 November 2022 dikabarkan meraup anggaran daerah lebih kurang Rp. 18 miliar.
Ke mana uang sebanyak itu mengalir dan sekarang mengendap di rekening siapa? Begitu sekelumit pertanyaan atlet, pelatih dan khalayak olahraga Maluku menyikapi carut-marut persiapan daerah ini ke Pra PON 2023 dan PON 2024.
Pengurus KONI Provinsi Maluku dituding sebagai biang kerok amburadulnya manajemen olahraga Maluku saat ini. Imbas KONI Provinsi Maluku diatur praktisi olahraga abal-abal.
Sementara atlet-atlet dan seluruh pelatih cabang olahraga dibiarkan telantar, justru di saat yang lain Gubernur Maluku ex officio Ketua Umum KONI Maluku Murad Ismail gencar “safari politik” mendampingi sang isteri Widya Pratiwi ke Kota Tual dan sebagian tempat di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Gubernur Maluku tak fokus lagi ke masa depan prestasi olahraga daerah ini di PON 2024, tapi dia berupaya di akhir masa jabatannya meloloskan isterinya ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Senayan, Jakarta, pada pemilihan umum anggota legislatif (pileg) pada awal 2024.
Duka kian bersemayam di hati para atlet dan pelatih karena Ketua Harian KONI Maluku Mustafa Kamal juga sibuk mengurusi pencalonannya sebagai calon anggota legislatif menuju pileg 2024. Nyaris seluruh pimpinan KONI Provinsi Maluku sibuk dengan urusan politik. Gila jabatan memang mereka!.
Tak berlebihan jika kepengurusan KONI Provinsi Maluku masa bhakti 2022-2026 adalah kabinet olahraga berbumbu politik. Masalah ini kian runyam jika pada Oktober 2022 nanti Murad Ismail turun tahta dan digantikan karteker (caretaker) Gubernur Maluku. Mau di bawah ke mana atmosfer olahraga Maluku? (RM-03)
Discussion about this post