ReferensiMaluku.id,-Erick Thohir dinilai membuat Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maju dengan pesat bahkan mencapai kinerja gemilang, ini terlihat dari perubahan yang semakin profesional, transparan dan akuntabel, sebab laporan keuangan diberbagai anak perusahannya terkonsolidasi, sehingga adanya transparansi dan good corporate governance.
“Kinerja pak Erick tentu harus kita apresiasi sebab berkat tangan dinginnya ada peningkatan revenue yang dicapai dengan meningkatkan penjualan, menaikkan harga jual, bahkan mengurangi biaya produksi. Apalagi bukan hal yang mudah dapat mempercepat akselerasi transformasi di berbagai tubuh perseroan setelah bangkit dari pandemi,” terang aktivis mahasiswa, Yohansli Noya.
BUMN ditangan Erick juga terus didorong dengan adanya transformasi digital dan culture yang telah mendigitalisasi berbagai proses bisnis, sehingga ini tidak kaku bahkan menciptakan nilai baru dalam penerapan business model di tubuh BUMN.
“Berbagai proses yang sebelumnya lambat di tubuh BUMN yang memerlukan 1 – 2 minggu sekarang hanya memerlukan 1-2 hari, ini tentu menjadikan BUMN lebih baik ditangan Erick, karena di tingkat internal melalui tingkat kepatuhan dalam mengelola perusahaan melalui audit Good Corporate Governence (GCG) dalam setiap BUMN, juga melalui audit independen Kantor Akuntan Publik pada setiap tahunnya serta penilaian tingkat kesehatan berbagai perusahaan milik BUMN,” tutur Yohan.
Kepemimpinan Erick di BUMN juga berpihak kepada UMKM, sebab Kementerian BUMN dan berbagai anak perusahannya menyalurkan pembiayaan untuk UMKM senilai Rp386 triliun. “92% (pembiayaannya) dari bank-bank milik BUMN. Tidak hanya itu tetapi juga memberikan pelatihan online secara gratis dan asistensi kepada 30.000 pelaku UMKM BUMN di seluruh Indonesia.
Apalagi saat ini, proses transformasi BUMN sudah mencapai 80 persen, sehingga dalam 3,5 tahun terakhir, pemasukan BUMN meningkat 18,8 persen menjadi Rp2.295 triliun dan keuntungan konsolidasi melonjak 838 persen menjadi Rp124,7 triliun. BUMN juga berkontribusi terhadap pasar bursa Indonesia yang mana 10 BUMN memiliki total valuasi hingga Rp1.907 triliun.
Terkait kebakaran Kilang pertamina di depo plumping, Yohan menegaskan bahwa ini menjadi catatan buat pmerintah daerah agar tidak memberikan izin tinggal atau izin mendirikan objek bangunan rumah didekat objek vital negara, dan sudah tentu kedepan harus direlokasi, namun ini menjadi catatn bagi BUMN agar terus melakukan perbaikan dalam menjaga aset negara.
“Warganya yang harus direlokasi, ini menjadi catatan buruk bagi pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur sebelumnya yang memberikan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), sebab itu tanah pertamina dan objek vital negara, zona yang berbahaya itu tidak bisa ditinggali, yah solusinya tentu Pemprov DKI dan BUMN akan memfasilitasi para korban sampai sembuh dan memberikan santunan bagi yang meinggal lalu merelokasi ke tampat yang lebih baik,” tutup Noya. (*)
Discussion about this post