Referensimaluku.id.Ambon-Cabang dayung merupakan langganan penyumbang medali bagi Maluku di beberapa edisi Pekan Olahraga Nasional (PON). Bahkan sejak PON XIX Jawa Barat 2016 dan PON XX 2021 Papua, dayung menjadi cabor yang lebih dulu menyumbang emas bagi Maluku melalui La Memo dan Chelsea Corputty dan kolega. Namun, torehan nan indah dan memukau itu bakal sirna atau hancur lebur di PON Aceh dan Sumatera Utara 2024 nanti.
Apa penyebabnya? Salah satu penyebabnya adalah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Dayung di Situ Cipule, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 8-17 Desember 2022 di mana Maluku diprediksi absen di event nasional yang menjadi pertimbangan Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) meloloskan hasil ke kualifikasi PON 2024 sesuai ketentuan Panitia Besar (PB) PON Aceh dan Sumatera Utara 2024. Surat PB PODSI Nomor 202/PODSI/IX/2022 tertanggal 22 September 2022 yang ditujukan ke seluruh ketua pengurus provinsi (Pengprov) PODSI di seluruh Indonesia nampaknya tidak dapat ditindaklanjuti Pengprov PODSI Maluku karena kepengurusan Pengprov PODSI Maluku telah vakum sejak 2017 silam.
Selain itu, Anos Yermias telah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai ketua pengprov PODSI Maluku demisioner selepas PON Papua 2021. Selain tidak sejalan dengan kepengurusan KONI Provinsi Maluku 2022-2026 yang diketuai Murad Ismail, Anos bersikukuh mundur karena sudah capek dan lebih fokus ke konstituen yang telah memilihnya anggota DPRD Provinsi Maluku 2019-2024.
“Saya sudah capek urus dayung. Sekarang saya fokus untuk tugas-tugas saya di dewan. Memang saya prihatin tapi semua keputusan saya itu sudah diperhitungkan matang-matang. Saya yakin kok masih ada orang yang mau fokus urus dayung setelah saya mundur sehabis PON Papua 2021,” ungkap Anos kepada media online ini, Senin (26/9/2022).
Anos mengaku sedih meninggalkan “markas dayung” Maluku yang sesungguhnya masih sangat mengharapkan perhatiannya ke depan. “Saya harus mundur dan itu sudah final,” tukasnya. (RM-03)
Discussion about this post