Referensimaluku.id.Ambon-Sesuai kalender pendidikan tahun 2022, (Ulangan) Penilaian Tengah Semester (PTS) digelar 15-19 Maret 2022, sementara Ujian Sekolah pada Sekolah Dasar (SD) dilaksanakan pada 23-28 Mei 2022.
Dengan masa persiapan yang mepet, Dinas Pendidikan seyogianya menyiapkan formula khusus menyiapkan siswa di tengah pandemi virus korona (Covid-19). Saat ini nasib siswa-siswi SD di sejumlah pulau-pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, kian tak pasti.
Sebut saja mau kemanakah nasib anak-anak SD Instruksi Presiden (Inpres) Rotnama, Pulau Sermata, Kecamatan Mdona Hyera, Kabupaten MBD, ke depan jika kebijakan meliburkan siswa terus dilakukan berulang kali sampai saat ini?
Akun salah satu Netizen yang dikutip Referensimaluku.id, Selasa (8/2/2022) menuliskan “Maaf bukan hanya barusan sekali kejadian ini Ibu/Bpk/Sdr/saudari,namun sudah berulang kali anak-anak SD Inpres Rotnama dibiarkan berlibur sampai berbulan-bulan tanpa informasi jelas pada orangtua siswa. Dewan guru sesuka hati membiarkan kondisi ini dan ketika ditanyakan mereka beralasan keluar urusan sampai berbulan-bulan tanpa informasi apa-apa. Tugas dan pelayanan yang sebenarnya dari dewan guru tidak sesuai harapan”.
“Pada semua orang berbeda urusan, yakni urusan Dinas dan pribadi, tetapi yang mengherankan bagi kami adalah tuan-tuan di yang tempat atau sekolah-sekolah lain urusannya begitu cepat selesai dan kembali di tempat untuk melaksanakan tugas dan pelayanan dengan baik, tetapi tuan-tuan yang ditempatkan pemerintah di SD Inpres Rotnama begitu urusannya berbulan-bulan, apa bedanya urusan di Dinas yang sama. Bolehkah budayakan budaya malu dengan teman-teman lain dan apa arti makna dari Lambang “Tut Wuri Handayani” serta dari warnanya juga telah menjelaskan bagi kita”.
“Sudah berulang kali juga tuan-tuan kami tersebut jika diinformasikan ke instansi terkait lalu diberi teguran, maka mereka kembali di tempat tugas berarti pasang muka bengkak dan tidak mau bersuara dengan kami walau sampai bisa bertabrakan muka. Waduh begitu emosinya tidak mau diberi teguran padahal dari teguran itulah membuahkan hasil yang baik dan kesuksesan ke depan. Ada istilah TABUR dan TUAI”.
“Maaf dan tolong komen yang sewajarnya karena rasa kami tidak sama rasa dengan Ibu/Bpk/Sdr/saudari yang jauh di sana.
Tetaplah bertahan dan kita berdoa bersama hai anak-anaku Generasi Penerus Bangsa NKRI, Penerus Bumi Kalwedo, Penerus Negeri Pupgeni Ellauwna.Yang ada di Negeri ini, kiranya Allah sumber keselamatan akan menyelamatkan kalian melalui Ibu dan Bapak pemangku kepentingan di Kabupaten MBD (Bumi Kalwedo)”.
“Sio rasa yang ada ini tidak sama rasa dengan yang orang lain rasa eee,” demikian status salah satu warganet. Anggota DPRD Maluku daerah pemilihan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan MBD Anos Yermias menyesalkan situasi prihatin menimpa siswa-siswa SD Rotnama, Kecamatan Mdona Hyera, MBD. “Kondisi ini memang menimpa seluruh siswa di banyak pulau di MBD. Kalau itu masuk kewenangan provinsi maka saya bisa minta klarifikasi Dinas Pendidikan Maluku, tapi ini kewenangan kabupaten MBD. Memangnya Dinas Pendidikan MBD bikin apa saja. Lalu peran anggota DPRD MBD khusus komisi terkait sejauh mana. Bayangkan apa yang akan terjadi dengan generasi penerus bangsa di MBD jika kondisi prihatin ini dibiarkan,” kecam mantan Ketua Komisi C DPRD Maluku kepada media online ini, Selasa sore. Anos menilai Pemerintah Kabupaten MBD tidak memiliki sense of crysis terhadap kemajuan dunia pendidikan di sana. “Pemkab MBD harus bersikap lah. Ini bukan main-main,” pungkas Anos. (RM-04/RM-05)
Discussion about this post