Refensimaluku.Id.Ambon – Manajemen Basudara Maluku Global (BMG) kembali menggelar Festival Sepakbola pada 2022. Event ini merupakan kelanjutan festival sepakbola yang dihelat BMG pada 2021. Untuk festival sepakbola BMG tahun ini yang sudah terdaftar 150 tim.
“Lebih kurang 50 Desa atau Negeri dengan jumlah anak -anak yang berpartisipasi sekitar 2538 orang. Festivalnya setiap Sabtu dan minggu,” urai Ketua BMG Iwan Muskitta kepada Referensimaluku.Id, Sabtu (22/1/2022).
Muskitta menyebutkan festival sepakbola BMG melibatkan anak -anak dari kelompok usia 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, 13 tahun dan 14 tahun yang bermain setiap Minggu. “Kami berharap dengan banyaknya jumlah tim yang berpartisipasi, maka akan banyak pemain -pemain yang akan kami pilih”.
“Pemain -pemain yang memiliki bakat terbaik untuk kami pilih, maka mereka masuk di dalam tim elite BMG di mana di dalam tim Elite BMG ini kita memberikan pelatihan secara intensif 3 kali seminggu. Dan bertanding minimum satu kali seminggu”.
“Harapan kami dari Tim elite BMG ini tercipta suatu tim Maluku yang mana anak- anak Maluku ini memiliki skill dasar yang sangat mumpuni dan juga memiliki karakter yang baik”.
“BMG memiliki program jangka panjang. Jadi ini kita bukan bicara satu dua tahun, tapi kita melihat bagaimana kegiatan ini merupakan bagian kontribusi BMG ini menciptakan pemain -pemain yang suatu hari nanti dapat membawa Indonesia masuk pertama kalinya ke dalam World Cup di tahun 2034 itu. Itu adalah visi kami”.
“Kami menyadari betapa perjalanan ini masih panjang. Olehnya itu, kita membutuhkan kerja berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan di Maluku, mulai dari Asprov PSSI, Pemerintah Daerah, pejabat Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota dan semua pemerhati sepak bola”.
“Semoga dari kegiatan ini membangkitkan kembali semangat anak- anak di Maluku untuk bisa melihat bahwa sepak bola bisa dijadikan profesi profesional mereka suatu hari nanti”.
“Seperti yang kita selalu sampaikan bahwa membangun dasar itu adalah hal yang pertama dan terutama di dalam pembangunan sepak bola, dan menciptakan persepakbola yang tangguh, karena tidak mungkin analoginya kita membangun sebuah rumah itu mulai dari atap tapi kita selalu membangun mulai dari fondasi rumah tersebut.
Semoga ini menjadi rumah yang kokoh suatu hari bagi Maluku, Indonesia, dan bagi kita semua untuk menjadi kebanggaan bagi negeri di mana anak- anak berasal. Semoga apa yang dilakukan kita kelak menjadi kebanggaan bagi Maluku dan Indonesia. Semua ini adalah bagian dari mimpi kita semua dari BMG”.
“Tidak ada yang tidak mungkin selama kita bekerja keras, bekerja kolaborasi, baku kele satu dukung yang lain, satu sayang lain, satu tolong lain.
Kalau semua ini berjalan baik, pasti apa yang kita inginkan bisa menjadi kenyataan,” Dan menjadi “Kebanggaan bagi Negeri dimana anak anak berasal, bagi Maluku dan bagi Indonesia”.tutup Muskitta. (RM-04)
Discussion about this post