Referensimaluku.id.Ambon-Cabang dayung menjadi “primadona” bagi Maluku di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua. Hari ini (Kamis, 7/10/2021) di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, dayung sukses menyumbang dua emas dan satu perak dari empat nomor final yang diikuti skuad dayung binaan Anos Yermias.
Chelsea Corputty sukses mempersembahkan emas pertama bagi Maluku di nomor Rowing Single scull (W1X) Kelas Ringan Putri disusul La Memo dan Asuhan Pattiiha yang perkasa di nomor Rowing Double Scull (M2X) Kelas Berat yang menggondol emas kedua bagi “Negeri Raja-raja”.
Setelah itu, Chelsea Corputty, Isa Behuku, Arni Pattipeiluhu dan Maria Bahi Tuhuteru ikut melengkapi donasi perbendaharaan Maluku dengan meraih sekeping perak dari nomor Quadrapel (W4X) Putri. Sebelumnya, Isa Behuku terpaksa menyerah dan gagal meraih medali di nomor final W1X Kelas Open. Dua emas dan satu perak dari cabang dayung itu ikut mengangkat wajah Maluku yang dikenal gudang atlet namun selalu paceklik medali di setiap event PON.
Ketua Bidang Organisasi dan Hubungan Masyarakat (Humas) Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku Rony Samloy menyampaikan terima kasih atas dukungan doa masyarakat Maluku dan Ikatan Keluarga Maluku (Ikemal) Papua yang menjadi kekuatan bagi skuad dayung Maluku mengukir prestasi ciamik di PON XX Papua.
”Terima kasih banyak untuk dukungan doanya. Kita tentu masih mengharapkan doa masyarakat Maluku di manapun sebab pada Jumat besok (8/10) masih ada tiga nomor final Rowing yang diikuti atlet-atlet Maluku. Kita berharap ada penambahan medali lagi di hari esok,” cetus Samloy ketika diwawancarai referensimaluku.id di Ambon, Kamis (7/10) siang.
Samloy mengutarakan wajar dayung menjadi cabang primadona Maluku di beberapa edisi PON karena konsistensi pembinaan sekalipun di tengah keterbatasan dan masalah teknis lainnya yang acapkali dihadapi.
“Saya saluti kinerja pak Anos Yermias dan semua kru dayung Maluku. Kekompakan dan keterbukaan merupakan kunci keberhasilan tim dayung Maluku meskipun saat ini target kita belum tercapai yakni meraih empat emas PON XX Papua,” papar advokat dan jurnalis olahraga senior Maluku ini.
Samloy berharap sepulang PON XX Papua ada perhatian lebih Pemerintah Provinsi Maluku terhadap cabang unggulan ini mengingat perlu regenerasi Memo dan Chelsea Corputty sebelum PON XXI 2024 Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Maklum, ini PON terakhir bagi kedua mantan ap looptlet-atlet PPLP Maluku itu.
“Harapan kita perlu dukungan Pemprov Maluku untuk memperlancar pembinaan, pencarian bakat dan regenerasi atlet di samping sarana dan prasarana dayung,” kuncinya. (RM-06)
Discussion about this post