Referensimaluku.id, Ambon – Alokasi hingga penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sekolah Dasar Negeri 139 Maluku Tengah di Negeri Nolloth (Titasomi), Kecamatan Pulau Saparua, berpotensi merugikan keuangan negara. Selama pencairan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah, Kepala SD Negeri 139 Maluku Tengah di Nolloth tidak pernah mengundang rapat dewan guru.
Anggaran BOS di sekolah itu pun digunakan Kepala SDN 139 Maluku Tengah di Nolloth untuk urusan pribadi. Belakangan ketika turun pengawasan dari Koordinator Wilayah Disdik Maluku Tengah dan pegawai kantor Agama setempat, pekan lalu, terungkap ada sisa Rp 3 Juta yang tak dapat dibuktikan fisik uang ke dewan guru.
Serah terima jabatan dari mantan kepala SDN 139 Maluku Tengah di Nolloth Barnessy Tutuarima ke Pelaksana Harian kepala sekolah setempat Selina Pattinasarany pun berbau koncoisme dan diduga saling melindungi kejahatan di balik “pancuri kepeng” BOS sekolah dasar tersebut. Selain penggunaan dana BOS yang tak transparan, kondisi sekolah pun tak dipedulikan perawatannya.
“Kalau mau dilihat sekolah ini tak dirawat baik karena tidak tahu dana BOS SDN Negeri 139 Maluku Tengah di Nolloth digunakan untuk apa saja. Pimpinan sekolah makang kepeng sudah terlalu banyak lai,” kecam sejumlah warga Nolloth kepada referensimaluku.id via telepon, Minggu (2/11/2025). Warga menuding Plh Kepala SD Negeri 139 Maluku Tengah di Nolloth juga tidak jujur. “Sekarang ini kan tanggung jawab Plh kepala sekolah. Kenapa alihkan kesalahan penggunaan dana BOS yang tidak transparan ke mantan kepsek,” heran sumber-sumber lagi.

Mantan Kepala SD Negeri 139 Maluku Tengah di Nolloth Barnessy Tutuarima menampik seluruh informasi terkait dugaan penyalahgunaan dana BOS di sekolah dasar itu. “Kalau bilang kami salahkan dana BOS itu tidak benar. Soal kami menggelapkan uang Rp. 3 Juta juga tidak benar. Saya jujur untuk Pak. Kami bayar gaji langsung 6 bulan untuk guru-guru honor. Setelah kami dengar mau verifikasi bendahara ambil dia punya uang pribadi Rp 3 Juta mengingatkan kami sudah terlanjur bayar honor bulan November dan Desember tahun ini. Untuk itu setelah verivikasi uang Rp 3 Juta itu dikembalikan ke bendahara Pak. Jadi kami tidak menggelapkan uang Rp 3 Juta itu,” tampik Tutuarima ke Referensimaluku.id, Senin (3/11).
“Setiap pencairan kami selalu transparan untuk semua guru,” timpal Tutuarima. Di kesempatan yang sama Ketua Komite SD Negeri 139 Maluku Tengah di Nolloth Jefry Malessy juga menampik informasi miring soal dugaan penyalahgunaan dana BOS di sekolah itu. “Itu warga siapa yang bilang Pak. Jujur pak SD Negeri 139 Maluku Tengah di Nolloth ini mungkin SD yang paling bagus dan terbaik di Saparua Timur.
Jadi kalau tidak percaya bisa datang langsung ke sini Pak,” tambah Malessy menantang. Plh Kepala SD Negeri 139 Maluku Tengah di Nolloth Selina Pattinasarany yang dikonfirmasi enggan menjelaskan lebih jauh karena semua hal sudah diklarifikasi Tutuarima dan Malessy. “Saya mungkin tidak lagi memberikan konfirmasi karena sudah dijelaskan Ibu Tutuarima dan Pak Malessy. Saya hanya mau bilang informasi itu tidak benar Pak,” ringkas Pattinasarany. (RM-02/RM-04)









Discussion about this post