Referensimaluku.id, Ambon – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyaksikan pembukaan Festival Banteng Victoria yang ditandai pemukulan tifa oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath dan Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena di Lapangan Merdeka, Jumat (17/10/2025).
Pangdam XV Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Sekda Maluku Sadali Ie dan Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisuta juga turut menyaksikan
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menilai kegiatan festival ini menjadi simbol identitas dan wujud nyata pembangunan budaya yang berkelanjutan. Selain itu, Benteng New Victoria juga memiliki makna penting bukan hanya sebagai bangunan bersejarah, tetapi juga pusat peradaban di Kota Ambon.
“Festival ini sangat bersejarah karena mendukung perayaan Hari Kebudayaan Nasional yang baru pertama kali dilaksanakan sejak Kementerian Kebudayaan berdiri secara terpisah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” ujar Lewerissa.
Dia berharap festival ini tidak hanya menjadi tontonan semata, tetapi juga menjadi momen untuk menemukan makna sesungguhnya dari kebudayaan.
“Maju Berbudaya, mengandung pesan bahwa kebudayaan yang kita miliki sekarang adalah pedoman dan identitas orang Maluku yang harus dijunjung tinggi serta dilestarikan,” jelasnya.
Sedangkan karakter Toma yang merupakan tema festival menjadi spirit membangun daerah, dengan segala tantangan yang ada.
“Sebagai daerah kepulauan, kita justru kaya akan budaya yang menjadi anugerah bagi seluruh masyarakat Maluku,” tutup Lewerissa.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menyebut
Maluku merupakan daerah yang modal utamanya adalah sejarah dan kebudayaan. Sejarah yang panjang, kebudayaan yang beraneka ragam, serta nilai-nilai yang diwariskan turun-temurun. Tidak hanya alamnya yang cantik tetapi juga kuliner, adat dan nilai-nilai luhur masyarakatnya.
“Tidak ada bangsa yang besar di muka bumi ini tanpa peradaban dan kebudayaan yang kuat. Tidak ada kota atau wilayah yang maju tanpa kebudayaan yang mempersatukan warganya. Karena itu, mendengar sambutan Bapak Gubernur Maluku dan Bapak Dodi Wiranto tadi, saya yakin kegiatan ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi wujud tekad dan niat untuk menjadikan Maluku dan Kota Ambon sebagai daerah dengan peradaban yang maju dan budaya yang mempersatukan,” ujar Bima.
Kota Ambon dan Maluku, menurut Bima, memiliki sejarah luar biasa yang bukan hanya sekadar pelajaran di bangku sekolah, tetapi juga merupakan nilai, identitas dan karakter.
“Setiap manusia punya nama, tetapi tidak semua manusia punya karakter. Setiap kota punya identitas, tetapi tidak semua kota punya karakter. Saya yakin, Maluku dan Ambon bukan sekadar nama, tetapi tentang karakter dan budaya yang luar biasa,” tegas Bima.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX, Dody Wiranto, menyebut tujuan diselenggarakannya festival ini adalah untuk memperingati Hari Kebudayaan Nasional yang pertama kali ditetapkan pemerintah pada 17 Oktober, mendukung program pemerintah dalam pemanfaatan benteng nasional, memberikan penguatan bagi pemanfaatan benteng kebudayaan di Kota Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik oleh UNESCO, sekaligus sebagai Waterboom City dan mendukung Pemerintah Kota Ambon dalam mengembalikan fungsi Benteng Nieuw Victoria sebagai pelataran budaya di Kota Ambon.
“Kami melaporkan, kegiatan ini berlangsung tanggal 17 hingga 18 Oktober 2025 di Lapangan Merdeka, Ambon,” jabarnya.
Sementara rincian kegiatan, lanjut Dody, antara lain pagelaran budaya diikuti 13 paguyuban Maluku dan Nusantara serta 12 sanggar komunitas budaya perwakilan daerah, tokoh kebudayaan dengan tema “Melestarikan Budaya Maluku dalam Dunia Kebhinekaan”, pameran kebudayaan melibatkan 15 pameris yang berasal dari DPK perwakilan Indonesia dan BPK terbaik, permainan tradisional, pameran Bazar diikuti 34 pelaku UMKM lokal dan panggung penampilan budaya dengan 10 kelompok sanggar dan komunitas budaya binaan BPK Wilayah XX yang merepresentasikan 10 objek kebudayaan unggulan.
Setelah menyaksikan pembukaan festival, Gubernur dan Wamendagri meninjau stand-stand UMKM dan Call Center darurat 112 di Balai Kota Ambon. (RM-02)
Discussion about this post