REFMAL.ID, Ambon – Kepengurusan Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (Pengprov IPSI) Maluku 2019-2023 telah demisioner. Alhasil, telah dibentuk panitia kecil menyiapkan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) Pengprov IPSI Maluku di Lantai 2 Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku di kawasan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, pada 24 Agustus 2024.
Salah satu agenda Musprov sesuai amanat Anggaran Dasar (AD) KONI adalah memilih ketua umum Pengprov IPSI Maluku masa bhakti 2024-2028.
Banyak kabar yang berhembus menjelang perhelatan Musprov Pengprov IPSI Maluku, salah satunya mengemuka wacana terkait tekad Ketua Pengurus Kota (Pengkot) IPSI Ambon Hendra Abubakar (HA) memimpin induk organisasi bela diri asli bangsa Indonesia untuk empat tahun ke depan. Ditanya begitu, HA mengakui kesiapannya maju bertarung di Musprov Pengprov IPSI Maluku dengan tekad membawa organisasi pencak silat ini lebih maju dan dapat berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) atau event-event nasional pencak silat lainnya.
“Saya ingin maju bertarung di Musprov Pengprov IPSI Maluku 2024. Insya Allah jika ‘floor’ menghendaki, maka tekad saya adalah membawa IPSI Maluku lebih maju dan berprestasi di tingkat nasional,” cetus HA kepada referensimaluku.id di Kafe Barista, Jalan Lola Nomor 26, Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu (13/8).
HA mengakui dirinya prihatin pembinaan pencak silat di masa kepemimpinan mantan ketua Pengprov IPSI Maluku sebelumnya ‘mati suri’ akibat tidak fokus. “Pembinaan pencak silat di Maluku mau jalan bagaimana kalau mantan ketua Pengprov IPSI Maluku tak punya komitmen kuat dan tak pernah bikin kejuaraan atau turnamen. Selama empat tahun memimpin IPSI Maluku hanya bikin satu kejuaraan yakni Piala bergilir Gubernur Maluku,” kecam HA.
Dijelaskan lebih jauh HA pencak silat merupakan cabor bela diri andalan Maluku yang pernah mendulang medali emas PON dekade 1980an di zaman Elsye Pieter dan almarhum Mochsen Alhamid. “Sekarang ini kita sudah tertinggal sama Nusa Tenggara Timur, apalagi Maluku Utara soal prestasi pencak silat di PON. Jadi, dua kali pra PON atlet-atlet pencak silat Maluku gagal lolos ke PON dan itu di masa kepemimpinan mantan ketua IPSI Maluku sebelumnya.
Kepengurusan Pengprov IPSI Maluku empat tahun sebelumnya boleh dibilang gagal total membina dan memajukan pencak silat. Saya ingin memperbaiki kelemahan-kelemahan pencak silat Maluku jika dipercayakan voters Musprov Pengprov IPSI Maluku,” tandas HA optimistis.
Sayangnya mantan ketum Pengprov IPSI Maluku DS yang dikonfirmasi referensimaluku.id via Whatsapp, Rabu (13/8) sekira pukul 15.30 WIT belum merespons pertanyaan konfirmasi sekalipun pesan telah terkirim dengan centang dua sampai berita ini dipublikasi. (Tim RM)
Discussion about this post