Rreferensimaluku.id,Ambon – Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Maluku dan Pengprov Kick Boxing Indonesia (KBI) Maluku merasa tidak dipedulikan atau dianaktirikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku.
“Kalau cabang-cabang olahraga andalan saja banyak yang tumbang lalu bagaimana dengan cabor baru seperti kami yakni wushu dan Kickboxing,” keluh Ketua Pengprov WI Maluku dan Ketua Pengprov KBI Maluku Alberthus Fenanlampir kepada referensimaluku.id via WhatsApp, Jumat (8/9/2023).
“Kami kini sedang TC (Training Camp), tapi tanpa perlengkapan yang memadai,” ungkap Guru Besar Olahraga Universitas Pattimura Ambon ini prihatin. Fenanlampir memaparkan baik WI maupun KBI bertanding dengan teknik pukulan, tendangan dan bantingan.
“Masalahnya hingga kini kami hanya berlatih dengan tangan karena hanya ada glove (sarung tinju). Itupun sangat terbatas, sedangkan tendangan tidak bisa digunakan untuk “sparing partner” dan juga latihan berat karena baik KBI maupun WI tidak memiliki pelindung kaki (shin guard). Ini sangat menyulitkan kami”.
“Memang beberapa waktu lalu pernah dicoba dengan tendangan dan bantingan tetapi malah banyak atlet yang cedera. Kami tidak bisa mengeluh karena saat ini diketahui KONI Maluku memiliki anggaran yg sangat terbatas”.
Di sisi lain, urai Fenanlampir, baik KBI maupun WI dituntut untuk harus sampai ke final karena hanya dua atlet setiap kelas yang akan dipilih mewakili masing” zona/wilayah karena kedua tuan rumah Aceh dan Sumut sudah dipastikan full tim sesuai ketentuan Babak Kualifikasi PON.
“Semoga Ini semua tidak menjadikan pelatih maupun atlet menjadi pesimis dan patah semangat. Sebagai ketum pengprov (WI dan KBI) saya hanya mampu memberikan suport. Semoga mereka mampu memberikan yang terbaik bagi Maluku,” seru Fenanlampir.
Sementara itu Sekretaris Umum (Sekum) KONI Maluku Roy Jerico Mongie belum merespons pertanyaan konfirmasi media ini melalui aplikasi WA. (RM-03)
Discussion about this post