Referensimaluku.id,Ambon-Politik dan olahraga adalah dua aspek yang terpisah, namun kerap saling memengaruhi satu sama lain ibarat dua sisi satu keping uang logam. Olahraga mampu mengangkat imej para politisi, tapi intervensi politik dapat menghancurkan bendera fair play di olahraga. Sedihnya jika para politisi ramai-ramai masuk dan dimasukan dalam struktur organisasi keolahragaan hanya untuk mencapai kekuasaan politik.
Apalagi, para politisi ini ibarat kisah film hitam putih “Ali Topan Anak Jalanan” yang tak punya pemahaman luas dan banyak pengalaman mengurusi olahraga prestasi.
Setiap tutur kata maupun tindakan mereka selalu belepotan atau bikin blunder. Ya itu tadi, kurang pemahaman dan pengalaman tapi memanfaatkan ring kekuasaan politik untuk mencari dukungan politik melalui kampanye pemasangan baleho ucapan selamat hari raya keagamaan.
Sulit memisahkan jabatan politik dan jabatan di organisasi olahraga. Hal itu dilakukan ketua harian KONI Maluku Mustafa Kamal saat menyampaikan ucapan merayakan Idul Adha 1444 Hijriah.
Di baleho itu tampak Mustafa yang tengah menggunakan seragam bercirikan simbol Partai Amanat Nasional a(PAN) tapi di bawah fotonya bertuliskan Kethar KONI Maluku. Di sudut kiri atas ada logo PAN dan KONI Maluku. Memang belepotan.
Sayangnya ketika dikonfirmasi media siber ini sebanyak tiga kali melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (29/6/2023) malam sekira Pukul 21.27 WIT, Kethar KONI Maluku Mustafa Kamal enggan menanggapinya. (RM-03/RM-04)
Discussion about this post