Referensimaluku.id.Ambon-Klub milik asrtis Prilly Latuconsina, Persikota Tangerang, dituding melakukan tindakan rasis ke Belitong FC pada pertandingan babak 32 besar Grup Q Liga 3 2021/2022.
Kejadian itu berlangsung dalam laga Persikota Tangerang vs Belitong FC di Stadion Benteng, Tangerang, Rabu (23/2/2022).
Adanya aksi tidak terpuji tersebut diakui sendiri oleh Pelatih Belitong FC, Ardiles Rumbiak dalam konferensi pers yang diunggah di Instagram resmi klub.
Ia menuding ada tindakan rasis yang dilakukan pendukung dan pemain Persikota kepada dirinya dan salah satu penggawa Belitong FC, Rivaldo Wally yang berasal dari Papua.
“Saya sangat kecewa hari ini dengan seluruh pendukung Persikota Tangerang dan para pemain-pemainnya. Karena saya lihat dengan mata kepala, mereka menyebut kita monyet dan meneriaki kita dengan suara-suara seperti monyet,” kata Ardiles dikutip dari Instagram resmi klub, Jumat (25/2/2022).
Tolong hentikan perlakukan rasisme di dunia sepak bola Indonesia karena dari Sabang sampai Merauke sama-sama Indonesia,” tambahnya.
Adapun mengenai masalah ini Persikota telah membuat klarifikasi. Bahkan, Prilly turut buka suara mengenai dugaan rasis timnya tersebut.
Mereka tidak membenarkan ada perilaku rasis yang dilakukan pendukung atau pemain dalam laga tersebut. Pasalnya, tim saat itu fokus pada pertandingan dan tidak ada sama sekali pendukung Persikota di dalam stadion.
“Pertandingan Persikota Tangerang vs Belitong FC tidak dihadiri oleh suporter Persikota Tangerang sehingga anggapan bahwa adanya indikasi tindakan rasisme yang dilakukan oleh tim dan suporter adalah hal yang tidak benar karena pemain, Manajemen, dan Ofisial Persikota Tangerang fokus terhadap pertandingan,” demikian pernyataan Persikota.
Tidak ada satupun kata monyet atau hinaan yang menyerupai suara monyet yang ditujukan kepada saudara kami yang berasal dari Papua.”
rumah menyambut baik saudara kami yang berasal dari Papua yaitu Perseman Manokwari. Kami juga memiliki pemain yang berasal dari tanah Papua. Kami sangat mengutuk hal yang berbau rasisme, fitnah, dan provokasi pada dunia sepak bola Indonesia.”
Sementara itu Prilly di kolom komentar Instagram Persikota juga membantah tindakan rasis yang dilakukan timnya. Sebagai orang yang juga berasal dari Timur, ia bakal marah besar andai timnya melakukan hal tersebut.
“Saya sebagai pemilik Persikota yang asli berdarah Timur menentang keras segala bentuk rasisme. Kalau memang itu benar adanya, saya akan menjadi orang pertama yang marah,” tulis Prilly.
“Tapi, tidak sedikitpun terdengar tindakan rasisme. Ada baiknya kita fokus menghadapi 16 besar Liga 3,” tutupnya.
Laga Persikota melawan Belitong kala itu berakhir dengan skor imbang tanpa gol. Meski demikian, Persikota berhasil melaju ke babak 16 besar Liga 3 Nasional musim ini. Klub berjuluk Si Bayi Ajaib itu menempati runner up grup Q. Sedangkan juara grup tersebut dipegang oleh Persikab Bandung. (RM-03)
Discussion about this post