Referensimaluku.id.Ambon-Maluku FC akhirnya harus mengakui keunggulan Persebi Boyolali, wakil dari Jawa Tengah, setelah takluk 2-3 atas lawannya di babak 32 besar Liga 3 Nasional di Stadion Brawijaya Kediri, Jawa Timur, Minggu (20/2/2022).Melakoni laga penentu atau krusial itu armda perang “Pattimura Muda” kembali menuai hasil negatif dan tentu saja makin menipiskan peluang mereka lolos ke babak 16 besar perhelatan Liga 3 Nasional.
Dihubungi Referensimaluku.I.d, Presiden Maluku Football Club (MFC) Ikhsan Tualeka mengakui laga tadi sore paling krusial bagi skuad tempurnya. “Kita memang wajib mengambil tiga angka untuk terus melaju dalam kompetisi ini.Tadi anak-anak sudah bermain dan tampil maksimal.
Kita sebenarnya punya banyak peluang, tapi itulah hasil akhirnya”, jelas ikhsan pasrah.Direktur Beta Sport ini mengatakan hasil ini tentu saja mengecewakan, tapi bagi dia, kejadian kemarin saat menghadapi tuan rumah Persedikab Kediri yang berakhir ricuh turut memengaruhi fokus dan konsentrasi para pemain.“Terlepas dari kekurangan dan mentalitas adik-adik kita yang harus diakui perlu ada pembenahan.
Mereka telah berusaha yang terbaik. Ini tentu akan menjadi pelajaran penting baik bagi tim ini maupun pemain”, tegasnya. “Faktanya kita baru bisa sampai di titik ini. Tapi, kalau mau dilihat dengan jernih, ini sejatinya juga adalah produk dari ekosistem sepakbola kita yang masih harus diperbaiki. Selain penyelenggara kompetisi di berbagai tingkatan perlu benahi level profesionalitasnya, untuk Maluku sendiri masih banyak yang harus dievaluasi bila mau sepakbolanya lebih maju dan kompetitif”.“Tak ada anggaran yang memadai, terutama untuk banyak SSB yang tersebar sebagai basis usia dini, Maluku juga masih sedikit pelatih berlisensi.
Belum lagi ditambah fasilitas yang kurang, minimnya kompetisi lokal dan pengalaman bertanding. Pertanda bahwa ekosistem sepakbola kita belum semaju di Pulau Jawa”, urainya. Dirinya berharap pencapaian Maluku FC sejauh ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi semua stakeholder sepakbola di Maluku. Ke depan berbagai pihak harus bisa urung-rembuk, lepaskan ego agar sepakbola Maluku dapat berjaya.
“Membangun kultur dan atmosfer sepakbola yang baik di satu daerah bukan sesuatu yang instan, apalagi sepakbola adalah industri yang butuh sentuhan dan keberpihakan dari berbagai elemen, pemerintah, swasta dan insan sepakbola itu sendiri”, tutup Ikhsan. (RM-03)
Discussion about this post