Referensimaluku.id, Ambon – Ada pecundang di balik kegagalan Bos Maluku Utara United David Glend membeli klub Liga 1 Indonesia PSSI Semarang. Sosok sentral ini pernah menjadi bagian vital di kubu Laskar Kie Raha, julukan Malut United. Dia dulu sempat berada di PSIS Semarang setelah pemecatan Andrew Ian Gilingham.
Dia hanya menjadi asisten pelatih interim PSIS sebelum dibeli Malut United. Hampir dua tahun dia berada di Ternate melatih Rifal Lastori dan kawan-kawan. Prahara datang menerpa ketika isu peras pemain merebak di Markas Malut United.
Sang pahlawan pun didepak keluar. Dia lalu berlabuh di klub Championship asal Jawa Timur. Diduga kuat dialah sang pembisik yang menggagalkan upaya DG membeli PSIS.
Di bagian lain diinformasikan pasca gagal nego jual saham dengan Malut United, pihak manajemen PSIS Semarang langsung gercep menerima tawaran dari investor lain.
PT. Mahesa Jenar Semarang (PSIS) langsung menyepakati penjualan saham mayoritas dengan pengusaha asal Kota Semarang Datu Nova Fatmawati, Senin (17/11/2025) malam.
Dengan kesepakatan itu, Datu resmi mengambil alih saham mayoritas PT. mahesa Jenar Semarang (PSIS).
Lalu, siapa sebenarnya Datu Nova Fatmawati?
Dikutip Referensimaluku.id dari Tribunjateng.com, Datu ternyata istri dari bos Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal.
Sebelumnya, saat bertemu dengan juru bicara PT. Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto, Datu menyampaikan jika dia adalah perempuan asli Semarang yang menikah dengan suaminya warga Lamongan.
Terinspirasi dari mendiang ayah yang gila bola, bahkan pecinta PSIS menjadi inspirasi wanita muda itu untuk membeli saham PSIS.
“Saya dari kecil di sini. Lalu setiap liburan ke Semarang di rumah kakek, saya ditinggal oleh ayah saya yang ingin menonton sepakbola. Saya pernah penasaran, siapa sih yang ditonton. Ternyata klub PSIS Semarang. Lalu ayah saya meninggal. Maka dari situlah saya ingin meneruskan cinta ayah saya terhadap PSIS,” ucapnya.
Lebih lanjut, Datu membeberkan dari kecintaannya itu pula, dia menyadari bahwa kondisi tim Mahesa Jenar kini sedang terpuruk. Oleh karena itu dia ingin menyelamatkan tim kebanggan warga Kota Semarang ini.
Di sisi lain, alih tangan kepemilikan saham mayoritas ini ditandai juga dengan kosongnya nama manajer Laskar Joko Tingkir yang sebelumnya diisi Datu Nova Fatmawati, seperti yang tercantum pada website resmi PT Liga Indonesia Baru.
Untuk suaminya, Fariz tetap berada di posisi sebagai CEO dalam jajaran official tim Persela Lamongan.
Tak kalah menariknya, sepekan sebelumnya, Persela Lamongan kedatangan pelatih baru pengganti Aji Santoso.
Dia adalah Imran Nahumarury yang sebelumnya juga pernah menangani PSIS Semarang.
Persela Lamongan saat ini adalah klub peserta Pegadaian Championship 2025/2026, satu grup dengan PSIS Semarang.
Di klasemen sementara, Persela di posisi keempat, sedangkan PSIS Semarang ke-10. (*/RM-02)








Discussion about this post