Referensimaluku.id,-TUAL- Di halaman Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tual, mesin pengolahan air minum berteknologi modern kini berdiri tegak. Lebih dari sekadar fasilitas pemenuhan kebutuhan dasar, keberadaan mesin ini menjadi simbol perubahan dan kemandirian. Melalui program pengoperasian depot air isi ulang berbasis teknologi Reverse Osmosis (RO), warga binaan dilatih untuk mengolah air payau menjadi air siap minum yang layak konsumsi.
Program inovatif ini diluncurkan pada Selasa (21/10/2025) dan merupakan hasil kolaborasi antara Lapas Kelas IIB Tual, pihak swasta, dan pemerintah daerah. Tujuannya bukan hanya untuk memastikan ketersediaan air bersih di dalam lapas, tetapi juga sebagai wadah pembinaan kemandirian yang membekali warga binaan dengan keterampilan praktis dan bernilai ekonomi.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tual, Nurchalis Nur, menjelaskan bahwa program tersebut memberikan manfaat ganda.
“Selain memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh penghuni Lapas Tual, kegiatan ini menjadi sarana nyata bagi warga binaan untuk belajar berwirausaha. Harapan kami, setelah keluar nanti, mereka memiliki bekal yang cukup untuk membuka usaha sendiri dan tidak lagi mengulangi kesalahan,” ujarnya.
Salah seorang warga binaan yang telah mengikuti pelatihan ini selama enam bulan turut berbagi pengalaman berharga.
“Dulu saya tidak punya bayangan akan kerja apa setelah bebas. Sekarang, saya punya keahlian. Ini memberi harapan baru bagi saya dan teman-teman,” ungkapnya sambil memeriksa kualitas air hasil olahan.
Program ini menjadi salah satu wujud nyata transformasi pembinaan di Lapas Tual, di mana proses rehabilitasi berjalan seiring dengan peningkatan kualitas hidup. Melalui pelatihan yang tepat dan dukungan berbagai pihak, warga binaan dibimbing untuk menjadi pribadi yang mandiri dan produktif.
Dari tetes air yang jernih, mengalir pula harapan baru bahwa di balik jeruji, masih tumbuh peluang untuk memperbaiki diri dan menatap masa depan yang lebih baik. (RM-07)
Discussion about this post