Referensimaluku.id, Ambon –Kepada Yang Terhormat, Peserta Sidang Sinode k e-39 Gereja Protestan Maluku
di Tempat!
Salam sejahtera dalam kasih Kristus,
Dengan penuh rasa hormat, sebagai bagian dari umat dan jemaat Gereja Protestan Maluku menyampaikan suara hati dan keprihatinan mendalam terhadap persoalan yang saat ini mengguncang kepercayaan umat, yaitu hilangnya dana jemaat sebesar Rp6,8 miliar dari Jemaat GPM Ambon Timur.
Surat ini ditulis bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk mempertahankan terang kebenaran di tubuh Gereja.
Sebab di tengah ketulusan umat yang setiap minggu datang beribadah, menyanyi, berdoa, dan memberi persembahan dengan kesetiaan, kini kami justru disuguhi diam dan pembiaran ketika pertanyaan tentang uang jemaat itu tidak dijawab dengan jelas dan transparan.
Selama ini, umat diajarkan untuk
menaati setiap peraturan Gereja, tunduk pada keputusan Sinode, membayar iuran dan persembahan dengan penuh tanggung jawab, bahkan bersabar dan diam demi menjaga nama baik Gereja.
Namun ketika uang jemaat hilang, kami mendengar suara dari kalangan rohaniwan yang berkata:
“Biarlah Tuhan yang mengampuni, sebab urusan uang dan hamba Tuhan adalah hak Tuhan, bukan umat yang menghakimi, sehingga tidak layak dibawah ke jalur Hukum”.
Kalimat itu, meski tampak rohani, justru melukai iman umat. Sebab kasih dan pengampunan tidak berarti menutup mata terhadap kebenaran.
Katong percaya: Tuhan mengampuni dosa, tapi tidak pernah membenarkan kebohongan.
Katong tidak menuntut penghukuman, katong hanya menuntut kejujuran dan keterbukaan.
Sebab kehilangan uang dapat diganti, tetapi kehilangan kepercayaan umat adalah luka yang sulit disembuhkan.
Untuk itu, katong mendesak agar dalam Sidang Sinode Ke-39 ini, persoalan hilangnya dana jemaat Ambon Timur dibahas secara terbuka dan jujur, demi memulihkan nama baik Gereja dan iman umat yang sedang goyah.
Biarlah Gereja menjadi terang yang sesungguhnya, terang yang berani menyingkap gelapnya kesalahan, bukan menutupi dosa dengan dalih kasih.
Katong percaya, Gereja Protestan Maluku lahir dari darah para saksi iman dan dari nilai kejujuran yang diwariskan oleh leluhur rohani kita. Karena itu, jangan biarkan gereja ini menjadi tempat di mana iman dibungkam dan kebenaran dikubur.
Demikian surat ini di sampaikan dengan penuh kasih, doa, dan harapan agar Sidang Sinode Ke-39 tidak menutup telinga terhadap suara umat.
Kiranya Roh Kudus menuntun setiap hati untuk berani memilih kebenaran daripada kenyamanan.
Atas perhatian dan tanggapan yang bijak, diucapkan terima kasih.
Tuhan Yesus memberkati.
Salam Hormat atas nama umat yang merindukan Gereja yang jujur dan terbuka , Vigel Faubun,S.Pd
Komunitas Kalesang Maluku b
Kalesang_Story
Jiku Kintal
Semua Orang Sorotan Sorotan semua orang. (RM-03)
Discussion about this post