REFMAL.ID,-Ambon – Angka kemiskinan di Kota Ambon terus menunjukan teren penurunan dalam satu tahun terakhir. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2025 tingkat kemiskinan turun menjadi 4,34 jika dibandingkan dengan tahun 2024 5,13 persen.
Walikota Ambon, Bodewin Wattimena yang didampingi Sekretaris Kota Ambon, Robby Sapulette dan Kabag Perekonomian Sekretariat Kota Ambon, Titi Oratmangun dan Plt Kepala BPS Kota Ambon, Pauline Gasperz menyampaikan kabar ini dalam konfrensi pers yang berlangsung di ruang Vlissingen Balai Kota Ambon, pada Senin (6/10/2025).
Meskipun angka kemiskinan menurun, namun pertumbuhan ekonomi Kota Ambon melambat jika dibandingkan tahun 2024. Berdasarkan data dari BPS, pertumbuhan ekonomi kota Ambon pada tahun 2024 berada diangka 5,96 persen sedangkan untuk tahun 2025 turun menjadi 4,53 persen.
“Kita akan tunggu sampai akhir tahun untuk melihat pertumbuhan ekonomi tahun 2025, ” terangnya.
Wattemana menjelaskan bahwa untuk meningkatkan perekonomian di Kota Ambon maka ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan yaitu memaksimalkan potensi pasar Mardika dan Batu merah serta Ekonomi Kreatif masyarakat.
Sebab selama ini, kata Wattimena, pertumbuhan ekonomi di Kota Ambon lebih bergantung pada belanja pemerintah. Akibatnya, efisiensi anggaran yang merupakan kebijakan nasional juga berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi.
“Pemerintah Kota akan berupaya untuk menjaga kestabilan belanja serta harus dimaksimalkan dengan benar potensi-potensi lainnya seperti pasar Mardika, pasar Batu merah dan sektor UMKM, ” ujarny.
Walikota mengimbau kepada seluruh dinas dan seluruh pihak terkait untuk berkontribusi sehingga pertumbuhan ekonomi di kota Ambon bisa ditingkatkan lagi.
“Salah satu harapan Pemkot ialah pasar Mardika harus dikelola dengan baik karena menjadi pusat ekonomi rakyat. Pemerintah kota juga berharap Pemprov bisa mengelola pasar gedung baru dengan baik, sehingga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sehingga tidak boleh ada pungli dan sebagainya karena itu juga akan berpengaruh pada harga barang, “tutur Wattemana.
Selain itu, Pemkot Ambon juga berhasil menekan inflasi hingga di angka 2,97 persen untuk bulan September dan turun dari 3,38 persen pada bulan Agustus. Hal ini sebabkan karena harga ikan di pasar mulai stabil dan bahkan menurun.
Terkait dengan inflasi di kota Ambon, Wattemana menyebut, menurun karena ada beberapa faktor seperti ikan yang semakin murah karena kondisi cuaca yang sudah membaik tetapi kita berada masih diatas target nasional yaitu 2,5 persen karena faktor biaya transportasi udara yang masih tinggi, ” tuturnya.
Untuk itu, Wattimena mengimbau kepada seluruh OPD untuk bersinergi dan berupaya agar tingkat kemiskinan, pertumbuhan ekonomi hingga inflasi bisa dikontrol sesuai harapan bersama.
Plt Kepala BPS Kota Ambon, Pauline Gasperz mengatakan bahwa tingkat kemiskinan di Kota Ambon yang telah mencapai angka 4,34 persen merupakan suatu capaian yang sangat baik sebab secara data angka itu lebih rendah jika dibandingkan dengan provinsi maupun secara skala nasional. (RM-04)
Discussion about this post