REFMAL.ID,-AMBON –Kinerja Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tual menjadi sorotan publik usai ketidakhadiran mereka dalam event internasional Wonderful Sail to Indonesia 2025 yang digelar di Pantai Ngiar Varat, Desa Ohoider Tawun, Kabupaten Maluku Tenggara yang berlangsung pada Rabu (23/7/2025).
Event tahunan berskala internasional ini diikuti puluhan kapal layar (yacht) dari berbagai negara yang berlayar ke Indonesia sebagai bagian dari promosi pariwisata bahari. Maluku Tenggara menjadi salah satu titik singgah penting dalam rute pelayaran tersebut.
Sayangnya, kehadiran para wisatawan mancanegara itu tidak mendapat dukungan penuh dari pihak Imigrasi Tual yang justru tidak tampil di lokasi kegiatan.
Ketidakhadiran Imigrasi dinilai janggal oleh sejumlah pihak, mengingat keterlibatan mereka sangat penting dalam pengawasan dan pelayanan keimigrasian terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke wilayah Indonesia, termasuk para peserta yacht rally tersebut.
“Sangat disayangkan, ini event internasional, dan harusnya Imigrasi Tual hadir untuk menunjukkan kesiapan dan dukungan terhadap pengelolaan wisata yang juga menyangkut aspek legalitas kunjungan warga asing,” ujar salah satu panitia yang enggan disebutkan namanya.

Padahal, data keimigrasian seperti jumlah WNA, asal negara, dan durasi tinggal menjadi bagian penting dalam pelaporan dan pengawasan kegiatan wisatawan asing, serta bagian dari transparansi publik.
Ketidakterbukaan ini dikhawatirkan berdampak negatif terhadap upaya promosi pariwisata yang sedang digencarkan oleh pemerintah daerah maupun pusat.
“Bagaimana bisa kita bicara soal keamanan, regulasi, dan promosi pariwisata kalau lembaga kunci seperti Imigrasi justru abai dan tertutup,” tambah seorang tokoh masyarakat Ohoider Tawun.
Lebih lanjut, pada Kamis (24/7/2025), awak media mencoba mengonfirmasi Kasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Mohammad Andy Djunaidi, S.H yang baru hadir di lokasi justru mengarahkan media untuk menghubungi ke kantor, tanpa memberikan keterangan apapun terkait jumlah dan status keimigrasian para peserta Wonderful Sail to Indonesia 2025 yang berlabuh di wilayah Maluku Tenggara.
“Kalau mau tanya terkait data, nanti sama pimpinan di kantor. Disana ada humasnya,” ujar Andy singkat.
Pihak Imigrasi Tual memilih untuk tidak memberikan keterangan resmi. Sikap bungkam ini justru memunculkan tanda tanya dan kritik dari masyarakat serta penggiat pariwisata.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Kantor Imigrasi Tual belum memberikan tanggapan atau klarifikasi terkait absennya institusi tersebut dalam event internasional yang digelar sejak awal pekan ini.
Pihak panitia Wonderful Sail to Indonesia berharap koordinasi lintas instansi dapat diperkuat ke depan, agar kegiatan serupa bisa berjalan maksimal dan memberikan dampak yang lebih luas bagi pembangunan pariwisata dan ekonomi lokal di wilayah Maluku Tenggara dan sekitarnya. (RM-07)










Discussion about this post