REFMAL.ID,-Ambon – Sebanyak 86 siswa – siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Kota Ambon Ambon akan melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) yang ditempatkan di 34 dunia usaha dan industri di Kota Ambon maupun di luar Kota Ambon.
Pelepasan siswa PKL yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Drs. James Thomas Lewakabessy, dan didampingi Pengawasan Pembina SMK Muhammadiyah Ambon, Kepala Sekolah Jafar Sidiq, Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku, Saiful, yang bertempat di SMK Muhammadiyah Kota Ambon, Rabu (25/6/2025).
Kepala sekolah SMK Muhammadiyah Kota Ambon Jafar Sidiq, M.Pd menyampaikan sebanyak
86 siswa yang akan turun PKL, dari 4 program keahlian yakni
program Keahlian Teknik Jaringan dan Komputer sebanyak 40 orang siswa, Teknik Akuntansi dan Keuangan Lembaga 15 orang, Teknik Ketenagalistrikan 19 orang, dan Teknik Desain Perbankan Permodelan dan Bangunan 12 orng. Dan disebarkan ke 43 Industri.
Jafar menyebutkan, ada sembilan siswa PKL di Kota Malang untuk persiapan ke Jepang.
Dan ada tiga hal yang harus dikuasi oleh anak – anak. Pertama, siswa SMK betul – betul harus menguasai keahliannya, kedua, menguasai bahasa asing, ketiga menjiwai seluruh proses pendidikan itu adalah krakter dan mentalitas”, ujarnya.
“Kalau kita membangun jejaring itu sangat terbuka luas karena kesempatan dan peluang yang harus di rebut oleh generasi muda. Terutama kita di bagian timur Indonesia keterampilan bahasa asing harus di buktikan dengan sebuah foto folio. Seperti kita menguasai bahasa inggris itu di buktikan dengan toeffel”, ujar Jafar.
Lebih lanjut kata Jafar, SMK Muhammadiyah Kota Ambon dalam melaksanakan proses pendidikan semua di awali dengan kegiatan yang bersifatnya penguatan karakter, sehingga siswa betul – betul termotivasi untuk memahami dirinya dan membekali dirinya dengan hal – hal yang sifatnya edukatif yang sangat penting untuk masa depan mereka, pungkasnya.
Sementara itu Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Drs. James Thomas Lewakabessy mengatakan bahwa Provinsi Maluku dengan segala potensinya sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan zaman. SMK sebagai lembaga pendidikan vokasi memiliki peran yang sangat strategis dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap kerja.
Melalui kegiatan ini, kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Maluku, sehingga lulusan SMK dapat menjadi tulang punggung pembangunan daerah. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, lulusan SMK diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam mengembangkan sektor-sektor unggulan di Provinsi Maluku yang kita cintai, ujarny.
“Kita semua menyadari bahwa pengembangan SMK dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya guru yang kompeten, serta kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Maluku”, terangnya.
Lewakabessy mengatakan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan satuan pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten untuk bekerja sesuai dengan keahliannya.
“Keterserapan lulusan di dunia kerja menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh SMK beserta pemangku kepentingan (stakeholder)”ungkapnya.
Lebih lanjut kata Lewakabessy, penguatan keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan non-teknis (soft skills) merupakan kunci untuk meningkatkan angka kebekerjaan lulusan SMK. Pembelajaran langsung di dunia kerja menjadi kebutuhan peserta didik SMK agar dapat mengasah kompetensi dan menguatkan budaya kerja. Oleh karena itu, penting sekali dibangun kerja sama antara SMK dengan dunia kerja.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik, Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah pembelajaran bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan kerja.
Lewakabessy mengajak keluarga besar SMK Muhammadiyah Ambon baik Kepala Sekolah, para guru, siswa/ siswi yang hadir di saat ini untuk selalu tetap meningkatkan mutu dan kompetensi pendidikan terlbih khusus bagi guru dalam merancang kurikulum, melaksanakan pembelajaran yang efektif, dan selalu menilai kinerja siswa, ajaknya.
Selain itu, kata Lewakabessy, SMK Muhammadiyah Ambon harus memperkuat kerjasama dengan dunia usaha dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri saat ini, apalagi di saat ini SMK Muhammadiyahtelah menambah salah satu Konsentrasi Keahlian baru yakni Teknik Sepeda Motor.
Peningkatan kualitas pendidikan SMK tidak dapat dilakukan secara individual melainkan dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat
Untuk itu saya berharap melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan dilaksanakan oleh anak-anak kita ini, akan dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menginternalisasi dan menerapkan keterampilan, tutupnya. (RM-04)
Discussion about this post