REFMAL.ID,Ambon – Kepengurusan Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia Maluku 2018-2023 telah berakhir sejak Oktober lalu. Artinya, hampir setahun terjadi kekosongan kepengurusan Pengprov IPSI Maluku di bawah kepemimpinan Djalaludin Salampessy.
Belum ada tanda-tanda positif pengurus demisioner menyiapkan perhelatan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) Pengprov IPSI Maluku. Salampessy yang pernah menjabat penjabat Bupati Buru dinilai tidak tulus membina dan memajukan cabor bela diri asli bangsa Indonesia itu di Maluku.
“Beliau (Djalaludin Salampessy) hanya menerima jabatan, tapi tidak bertanggung jawab mengurus IPSI Maluku. Kalau pimpinan model begini semua orang juga bisa,” kritik salah satu pengurus internal Pengprov IPSI Maluku ke referensimaluku.id, Senin (15/7/2024). Pengurus yang meminta identitasnya dirahasiakan itu menyatakan Djalaludin Salampessy tidak memiliki ketulusan membangun IPSI Maluku ke arah lebih baik dan berprestasi saat ini dan di masa mendatang.
“Kita sangat mengharapkan pelaksanaan Musprov IPSI Maluku dalam waktu dekat mengingat banyak event-event nasional pencak silat yang harus diikuti, serta lebih memperkuat konsolidasi internal pengurus ke-11 kota/kabupaten di Maluku,” tegasnya.
Secara terpisah Salampessy mengaku sudah menggelar rapat pengurus IPSI Maluku, namun masih terkendala hal-hal teknis untuk menggelar Musprov IPSI Maluku. “Saya selalu berkoordinasi dengan saudara Sekretaris Pengprov IPSI Maluku (Fajar Tanasy) untuk dapat menggelar Musprov secepatnya,” kelit Salampessy ke media siber ini, pekan lalu. (RM-03)
Discussion about this post