Referensimaluku.id,Ambon-Sungguh miris nian nasib olahraga Maluku. Babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI siap dihelat pada Juni 2023, namun belum terbentuk Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) atau Training Camp (TC) seluruh cabang olahraga di bawah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku menuju kualifikasi PON XXI 2023 atau Pra PON XXI 2023 Maluku.
Mayoritas pengurus KONI Provinsi Maluku masa bakti 2022-2026 berjalan atau bergerak menurut selera masing-masing. Ketua umum KONI Provinsi Maluku lebih fokus mengusung syahwat politik menuju pemilihan kepala daerah Maluku pada akhir 2024 mendatang.
Tak hanya berjuang untuk memuluskan aura politik pribadinya, ketum KONI Provinsi Maluku juga berjuang agar pendamping hidupnya juga lolos ke Senayan, Jakarta, pada pemilihan anggota legislatif (pileg) April 2024. Sudah begitu, Ketua Harian KONI Provinsi Maluku, Wakil Ketua I KONI Provinsi Maluku, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Provinsi Maluku, dan sejumlah pengurus-pengurus KONI Provinsi Maluku lainnya juga sibuk mencalonkan diri untuk berkontestasi di pileg 2024.
Ini memang bahayanya jika induk organisasi seluruh cabor dimanfaatkan penguasa dan pengurus-pengurusnya untuk target kekuasaan politik. Yang paling merasakan dampak manuver politik pimpinan dan pengurus KONI Provinsi Maluku adalah atlet dan pelatih. Senyatanya jika di daerah lain atlet dan pelatih diperlakukan bak “Raja” dan “Ratu”, tapi di Maluku sebaliknya atlet dan pelatih diperhamba dan “diperbudak” pengurus KONI Provinsi Maluku. Pengurus KONI Provinsi Maluku berlagak bak pangeran yang berambisi masuk struktur kepengurusan karena motivasi uang dan politik, bukan ansich pengabdian.
Frasa “pengabdian” hanya bahasa pemanis bibir, sebab faktanya jauh panggang dari api. Dalam beberapa kesempatan honor pengurus KONI Provinsi Maluku lebih besar ketimbang yang diperoleh atlet dan pelatih. Ini tipikal pengurus abal-abal.
Padahal tanpa pengurus KONI Provinsi Maluku akan tetap ada atlet yang mewakili daerah ini di PON, tapi tanpa atlet tak ada kontingen daerah ini di PON. Pengurus KONI Provinsi Maluku tidak tahu malu, abal-abal. (RM-03)
Discussion about this post