Referensimaluku.id, Ambon -‘Tak ada keberhasilan tanpa upaya habis-habisan dan kerja keras. Mira Nayo Haikutty, kenshi puteri Maluku melewati lorong-lorong pedih perjuangan tersebut. Mira dibina di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Shorinji Kempo Universitas Pattimura. Sebelum sampai di level tinggi ketika Mira sukses menyumbang medali emas bagi Maluku di Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri II di Kudus, Jawa Tengah, 11-25 Oktober 2025, Mira melewati semua fase kehidupan dengan jerih payah namun dia tak pernah pantang menyerah.
Mira menapaki tapak kaki perjalanan dari 0 sejak awal menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unpatti.
Dia sudah ikut bergabung dan latihan di Dojo Kempo Unpatti dan diasuh langsung pelatih bertangan dingin Ferry Tarehy. Mira beberapa kali mengikuti event-event nasional (kejurnas) tingkat mahasiswa, di antaranya Kejurnas Piala Rektor Universitas Hasanuddin, Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas), dan Invitasi Cabang Olahraga Bela Diri Mahasiswa Nasional.
Walaupun hasil yang ditorehkan selama mengikuti event-event nasional tersebut belum sesesui dengan ekspetasi, namun Mira tetap berusaha untuk membuktikan dirinya adalah kenshi yang memiliki jiwa Bushido yang tinggi. Berkat dorongan dan motivasi dari Ferry Tarehy, Mira akhirnya mampu menjawabnya pada Pekan Olahraga Nasional Bela Diri II di Kudus, Jawa Tengah tahun 2025 dengan berhasil menyumbang medali emas kedua bagi Maluku di Kelas Randori Puteri 50 kg.
Mira menggungkapkan bahwa kesuksesan yang diraihnya adalah hasil dari kemauan dan kerja keras selama latihan, serta yang paling penting adalah mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.
“Beta percaya bahwa medali emas yang beta raih di PON Bela Diri II Kudus Jawa Tengah 2025 merupakan hasil kemauan dan kerja keras selama proses latihan, serta mengalandalkan Tuhan Yesus dalam hidup beta,” ungkap Mira saat diwawancarai insan pers.
Mira merupakan kenshi puteri Maluku pertama yang meraih medali emas di PON Bela Diri. Untuk meraih predikat itu Mira mengakui dirinya hampir menyerah dalam proses latihan, namun ia mampu bangkit dari keterpurukan tersebut dengan kembali flashback dengan kegagalan-kegagalan yang ia tuai sebelumnya.
“Beta beberapa kali mengalami kegagalan di kejuaraan kempo nasional dan hal itulah yang membuat beta termotivasi untuk bangkit dan melawan segala keraguan dalam diri beta,” ungkapnya.
Kesuksesan ini juga tidak terlepas dari peran sang pelatih Ferry Tarehy. Tempaan keras selama proses latihan membuat banyak atlet kempo Maluku bisa berbicara banyak di PON Bela Diri II Kudus Jawa Tengah 2025.
“Beta harus bersyukur selama proses latihan beta dibina langsung oleh kakak Ferry Tahery, lewat didikan kerasnya beta bisa meraih medali emas di PON Bela Diri II Kudus Jawa Tengah,” tutup Mira. (RM-03)










Discussion about this post