Referensimaluku.id, Ambon – Persidangan ke-39 Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) telah dibuka secara resmi Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa pada Minggu (19/10/2025). Gubernur Lewerissa meminta peserta Sidang Sinode GPM kali ini mengedepankan spirit “hidup orang basudara” dalam implementasi program-program pelayanan saat ini dan ke depan.
Lebih spesifik dan militan, Gubernur Lewerissa meminta GPM harus berani mengatakan dan membela kebenaran. Kebenaran yang dimaksudkan adalah kebenaran Firman Allah di dalam Alkitab. Menggarisbawahi upaya membela dan menegakkan kebenaran itu, Peserta persidangan ke-39 Sinode GPM diperhadapkan dengan situasi krusial untuk memilih Ketua Majelis Pekerja Harian Sinode (MPHS) GPM yang memahami prinsip-prinsip kepemimpinan dalam Alkitab .
Persidangan ke 39 Sinode GPM selain akan membahas program-program pelayanan juga akan melaksanakan evaluasi kinerja MPH Sinode GPM periode sebelumnya, 2020-2025, dan pada akhirnya akan memilih Ketua Sinode dan Sekretaris Umum Sinode untuk menakhodai GPM lima tahun ke depan. Memasuki momentum pemilihan ketua dan sekum MPHS GPM nanti, Peserta persidangan ke-39 diminta agar saat pencalonan dan pemilihan tidak terjadi transaksional seperti yang sering terjadi di partai politik karena GPM bukan lembaga politik.
Dugaan ini bisa menjadi kenyataan setelah terjadi “deal-deal” terselubung dari bakal calon ke yang punya hak suara (voter). Permintaan dan imbauan ini disampaikan oleh salah satu anggota jemaat GPM Pancaran Kasih Klasis Pulau Ambon Herman Siamiloy kepada wartawan, Kamis (23/10). “Untuk memilih seorang calon, baik ketua maupun sekum, harus dilihat dari latar-belakang pelayanan di jemaat dan lebih dari itu memiliki sifat kepemimpinan dalam konteks kepemimpinan sesuai Alkitab,” ujar Siamiloy.
Menurut dia Alkitab memberikan beberapa prinsip penting dalam mencari seorang pemimpin, seperti pertama, Kepemimpinan yang melayani. Pemimpin sejati bukanlah yang mencari kuasa, tetapi melayani dengan rendah hati (baca di Lukas dan Yohanis ) ; kedua, Integritas tinggi. Pemimpin harus memiliki karakter yang tak bercela, menguasai diri, terhormat dan suka menolong (baca di Timotius ); ketiga, Rendah hati dan peduli. Pemimpin yang baik, tidak egois. Mereka menganggap orang lain lebih utama dan aktif memperhatikan kebutuhan sesama (baca di Filipi ) dan keempat, Bijaksana dan takut akan Tuhan. Pemimpin harus memiliki kebijaksanaan dan takut akan Tuhan dalam membuat keputusan (baca di Keluaran ).
“Dengan memahami prinsip- prinsip kepemimpinan dalam Alkitab , seseorang dapat menjadi pemimpin yang efektif dan membawa dampak positif bagi orang lain. Saya memberi apresiasi kepada Pendeta Sonny Hetharia yang telah menyatakan kesiapannya untuk mencalonkan diri sebagai calon Ketua Sinode GPM saat menghadiri acara pembukaan sidang dan saat itu juga menjawab pertanyaan wartawan dengan tegas,” ungkap Siamiloy .
“Ia (Pendeta Hengky Herson “Sonny” Hetharia) mengatakan kesediaan mencalonkan diri karena bukan soal ambisi pribadi melainkan ketaatan terhadap panggilan iman. Untuk itu, andaikata Pendeta Dr. Hengky Herson “Sonny” Hetharia, M.Th., dianggap memenuhi kriteria kepemimpinan yang saya sebutkan di atas, saya mengimbau para peserta sidang yang punya hak suara dapat menjatuhkan pilihannya ke Pendeta Sonny Hetharia menjadi Ketua Sinode lima tahun ke depan.
Sekadar tahu pengalaman beliau memimpin jemaat lebih kurang sembilan tahun kemudian ditarik masuk ke UKIM mulai jadi Kaprodi , Kajur, Dekan Fakultas Theologi hingga akhirnya menjadi Rektor ikut membawa kemajuan bagi kampus UKIM,” ajak Siamiloy.
Oleh sebagian warga GPM, rekam jejak yang mumpuni dari Pendeta Sonny Hetharia diyakini dapat membangun lagi kepercayaan jemaat terhadap MPHS GPM yang selama lebih dari lima tahun terakhir diurusi hamba-hamba pembohong, hedonistik dan kelompok yang sengaja membangun dinasti “pancuri kepeng” jemaat. (RM-02)










Discussion about this post