Referensimaluku.id,-Ambon- Di wilayah Papua dan Maluku yang luas dan didominasi oleh bentang alam perairan serta pegunungan, pesawat menjadi moda transportasi utama bagi mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik. Karena itu, ketersediaan bahan bakar pesawat (Avtur) menjadi sangat krusial untuk menjaga kelancaran aktivitas udara di dua wilayah tersebut.
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memegang peranan penting dalam memastikan suplai energi udara tetap terjaga. Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), Pertamina saat ini melayani 12 bandara utama yang tersebar di Papua dan Maluku.
“Kehadiran Pertamina Patra Niaga adalah untuk melayani energi, yang kemudian berdampak pada lancarnya mobilitas masyarakat serta kelancaran logistik melalui jalur udara. Kami berkomitmen menjaga distribusi dan ketersediaan bahan bakar setiap hari di bandara-bandara tersebut,”
terang Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Awan Raharjo.
Distribusi Avtur ke 12 bandara itu bukan perkara mudah. Pertamina Patra Niaga mengatur sistem suplai yang efisien dengan rute utama dari Terminal BBM Ambon, yang kemudian terbagi menjadi dua jalur besar: jalur utara dan jalur selatan.
Untuk jalur utara, pengiriman dilakukan dari Ambon menuju Bandara Sorong – Biak – Jayapura dengan waktu tempuh distribusi sekitar 14 hari. Selain itu, juga terdapat rute Ambon – Ternate – Manokwari – Nabire – Serui dengan waktu distribusi 13 hari.
Sementara untuk jalur selatan, distribusi Avtur ditempuh melalui Ambon – Fakfak – Saumlaki – Merauke – Dobo – Tual dengan total waktu pengiriman mencapai 15 hari. Jalur lainnya dari Ambon menuju Bula – Kaimana – Timika memerlukan waktu distribusi sekitar 12 hari.
“Waktu distribusi itu baru perjalanan lautnya saja. Setibanya di DPPU, suplai masih dilanjutkan dengan mobil tangki. Tantangan lain juga kami hadapi, seperti di Timika dan Merauke, di mana kapal harus menyesuaikan waktu sandar dengan kondisi pasang surut muara sungai,” jelas Awan.
Meski menghadapi berbagai kendala geografis dan cuaca ekstrem, Pertamina Patra Niaga tetap berkomitmen menjaga keamanan pasokan Avtur untuk mendukung layanan penerbangan di seluruh Papua dan Maluku.
Selain untuk kebutuhan bandara komersial, Pertamina juga menyalurkan Avtur bagi pesawat-pesawat khusus, termasuk pesawat pengangkut BBM ke wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) guna memastikan terpenuhinya kebutuhan energi masyarakat hingga pelosok negeri.
“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai penyedia energi nasional. Kami ingin memastikan bahwa layanan udara dan pasokan energi di wilayah timur Indonesia tetap berjalan tanpa henti,” tutup Awan Raharjo. (RM-07)
Discussion about this post