Referensimaluku.id,-TUAL- Jeruji besi tak lagi menjadi batas bagi kreativitas dan semangat berwirausaha. Di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tual, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Maluku, warga binaan membuktikan bahwa mereka mampu berkarya dan menghasilkan produk-produk UMKM berkualitas yang siap bersaing di pasaran.
Program pembinaan kemandirian yang digalakkan Lapas Tual menjadi ruang bagi warga binaan untuk mengubah masa hukuman menjadi kesempatan berdaya. Melalui pelatihan dan pendampingan terstruktur, mereka dilatih berbagai keterampilan praktis seperti kerajinan tangan, rajutan, pembuatan batu nisan dan prasasti, hingga produksi aneka cemilan dan gorengan.
Kepala Lapas Kelas IIB Tual, Nurchalis Nur, mengatakan program pembinaan tersebut merupakan bagian dari upaya revitalisasi fungsi pemasyarakatan yang berfokus pada pembentukan kemandirian warga binaan.
“Kami tidak hanya melakukan pembinaan mental dan spiritual, tetapi juga membekali mereka dengan keahlian yang dapat menjadi modal usaha setelah bebas nanti. Semangat mereka untuk berwirausaha sangat tinggi,” ujarnya.
Beragam produk hasil karya warga binaan kini mulai dikenal dan diminati masyarakat. Melalui dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM, serta keikutsertaan dalam berbagai pameran produk lokal, hasil karya tersebut kini dipasarkan lebih luas, termasuk melalui media sosial dan koperasi pemasyarakatan.
Secara terpisah, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, mengapresiasi keberhasilan Lapas Tual dalam menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan warga binaan.
“Kisah sukses warga binaan Lapas Tual menjadi bukti nyata bahwa masa lalu bukanlah penentu masa depan. Dengan semangat juang dan dukungan yang tepat, mereka mampu bangkit dan menjadi pribadi yang produktif. Hasil karya mereka tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga simbol harapan dan tekad untuk kembali ke tengah masyarakat sebagai individu yang mandiri dan berdaya,” ujarnya. (RM-07)
Discussion about this post