REFMAL.ID,-AMBON –
Oleh : Dr M J Latuconsina S.IP, MA
Staf Dosen Fisipol, Universitas Pattimura
“Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”(Q.S. Al-Mujadilah :11). Firman Allah SWT tersebut sesuai realitasnya, dimana Allah SWT tidak saja meninggikan derajat orang-orang beriman, tapi juga meninggikan derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan.
***
Apresiasi tak terhingga sekaligus suatu kebanggaan untuk adik saya Husain Latuconsina, dimana masih muda, meniti karier sebagai akademisi di negeri orang yakni, di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur sebagai dosen pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Malang (FMIPA UNISMA). Ia sekaligus kini sebagai Dekan FMIPA UNISMA di kota yang berjuluk kota apel tersebut.
Ia adik bungsu dikeluarga saya, yang lahir di Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 1979 lampau. Ia memilih profesi sebagai ademisi. Husain lulusan S1 Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Hasanuddin (FPIK UNHAS) Makassar. Selanjutnya ia menempuh S2 Perikanan dan Kelautan di almamaternya UNHAS Makassar. Kemudian ia menempuh pendidikan S3 di Institut Pertanian Bogor (IPB). Sejak menempuh kuliah S1 di Kota Anging Mamiri, Makassar tersebut, Husain sudah menunjukan keseriusannya agar secepatnya menunstaskan studinya.
Meski ditengah keseriusan studinya tersebut, Husain masih meluangkan waktu untuk aktif dikegiatan organisasi intra universitas, dengan aktf dalam Himpunan Mahasiswa Perikanan (HIMAPAKINI FPIK UNHAS). Begitu juga, ia sempat berpartisipasi pada kegiatan ekstra universitas. Dimana ia mengikuti basic training, yang di gelar Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Cabang Makassar. Walapun dikenal sebagai kaders hijau hitam, tapi nampak warna Islam tradisional yang begitu kuat pada sosoknya. Hal ini lantaran ia berkarier di fakultas dan universitas kaum Nahdliyin.
Dibandingkan dengan saya, yang lebih banyak menghasilkan karya dalam artikel di media massa lokal, Husain lebih banyak menuangkan pikirannya dalam bentuk buku dan jurnal. Salah satu karya bukunya yakni : “Ekologi Perairan Tropis: Prinsip Dasar Pengelolaan Sumber Daya Hayati Perairan”, terbitan UGM Press, Yogyakarta di tahun 2019. Sedangkan karya jurnalnya bersama R. Ambo Rape dan N. Muhammad yakni : “Relationship between the tropical seagrass bed characteristics and the structure of the associated fish community”, terbitan Open Journal of Ecology, tahun 2013.
Masih banyak lagi buku dan jurnal serta artikelnya yang dimuat dimedia nasional seperti Kompas. Hal ini menunjukan Husain merupakan sosok muda, yang tekun, optimis dan cerdas. Sehingga wajar saja ia begitu cepat meraih gelar Professor atau Guru Besar di usia yang masih terbilang muda. Pada hari Selasa, 7 Oktober 2025 mendatang bertempat di Auditorium Prof. Dr. K.H. Tholhah Hasan, UNISMA Jalan M.T.Haryono, Kota Malang. Ia akan dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Biokonservasi.
Biokonservasi sendiri merupakan suatu studi tentang alam, untuk melindungi keanekaragaman hayati bumi, termasuk spesies, habitat, dan ekosistem, dari kepunahan dan kerusakan. Ini merupakan disiplin ilmu interdisipliner yang memadukan ilmu alam dan sosial, serta praktik manajemen sumber daya alam untuk memastikan kelestarian lingkungan dan sumber daya bagi masa kini dan mendatang.
Selamat dan sukses kami ucapkan kepada adinda Dekan FMIPA UNISMA Prof. Dr. Husain Latuconsina, S.Pi, M.Si atas pencapaiannya sebagai Guru Besar dalam bidang Biokonservasi. Semoga bermanfaat untuk kemaslahatan negara dan rakyat. Kesuksesannya tersebut menambah genap gelar Profesor/Guru Besar dari Negeriku Ory, dimana meskipun sebuah dusun kecil di Pulau Haruku sana, tapi sudah memiliki 4 Profesor/Guru Besar, diantaranya : 1) almarhum Prof. Dr. Abdul Khalik Latuconsina, M.Si, 2) Prof. Dr. Adam Latuconsina, M.Si, 3) Prof. Dr. Barzah Latupono, S.H., M.H, dan 4) Prof. Dr. Husain Latuconsina, S.Pi, M.Si. (**)
Discussion about this post