Referensimaluku.id, Ambon – Mantan Pendeta Gereja Protestan Maluku Z Christian Sahetapy meminta polisi segera mengusut penemu buku kas dan Kuitansi di Kantor Klasis Pulau Ambon Timur untuk membongkar “sindikat pancuri kepeng” jemaat yang sengaja dilindungi Majelis Pekerja Harian Sinode GPM.
“Berita ditemukan buku kas dan kuitansi bermasalah diklasis Pulau Ambon Timur perlu diusut Polisi kepada mereka yang menemukannya. Sebab sesuai berita acara pemeriksaan polisi keterangan yang diberikan oleh beberapa orang yang diperiksa , memiliki jawaban yang berbeda beda , di mana ada yang diserahkan kepada Bendahara KPAT yang sudah almarhum, yang menurut keterangan Bendahara KPAT yang baru kepada penyidik , Buku kas tidak ada di kantor, yang menyatakan hilang sejak mulai bertugas sekitar 2021 sesuai pemberitaan kami Minggu lalu.
Namun beberapa hari terakhir ini informasi yang tidak jelas beredar bahwa Buku Kas yang hilang belum ditemukan,” tulis Sahetapy sebagaimana diterima referensimaluku.id dari sumber, Selasa (30/9/2025).
“Hal itu dikejutkan oleh kami ketika Ricardo dengan nomor ponsel : 08131474 3333
memosting pesan di Group WA PS GMKI AMQ pada Rabu, 24 September 2025 sekira pukul 23.13 yang tertulis/bunyinya : Diduga dong ini yang utus orang menyelinap masuk tengah malam di kantor Klasis Ambon Timur ?
Ternyata ketika ditanyakan teman- teman di group Ricardo itu identitas aslinya RR yang berprofesi Pendeta dengan jabatan saat ini Ketua Klasis GPM Kota Ambon,” imbuh Sahetapy.
“Karena pesan komunikasi seorang pendeta, apalagi ketua Klasis kota Ambon yang dipublis, maka kami menduga ada punya hubungan kerja antar klasis. Setelah kami membacanya, kami mencoba mengonfirmasi sumber- sumber di Klasis Ambon Timur apakah ada orang menyelinap di kantor KPAT, ternyata didapati sejumlah informasi, antara lain pada Selasa malam (16/9/2025), sesuai data CCTV ada seseorang yang datang menyelinap di kantor KPAT dan merusak kunci kantor ruang Bendahara. tapi tidak dapat masuk ke ruang kerja Bendahara”.
“Pada Senin (22/9) September 2025 ditemukan buku kas yang selama ini dikatakan tidak ada sejak bendahara yang baru bekerja dan dalam BAP yang dinyatakan hilang oleh Bendahara Klasis Ny. Ace Lekahena / P. yaitu buku Kas 2014, 2015, 2016, 2017 ternyata kembali ditemukan di ruang arsip KPAT. Di hari yang sama juga ditemukan Kuitansi yang bermasalah.Sebetulnya kuitansi tersebut telah diserahkan mantan ketua Sinode AW ke Kabag Keuangan Sinode JT ditemukan di ruang Kantor Bendahara KPAT.
Kuitansi tersebut adalah kuitansi yang diambil Kabag Keuangan MPHS GPM dari kantor klasis saat verifikasi pada Februari 2020 atas perintah ketua Sinode GPM saat itu AW tanpa sepengetahuan Bendahara Klasis. Bagaimana kuitansi tersebut bisa kembali ? Sedangkan sebelumnya dikabarkan hilang, meskipun berulang kali dicari seluruh staf keuangan klasis”.
“Pada Kamis (25/9) ditemukan lagi di ruang arsip Kantor KPAT berupa Buku Kas tahun 2018. Hal ini berkaitan dengan Tunggakan 2018 yang sebelumnya hal ini tidak disampaikan Bendahara Sinode MPH pada Rekon 2019 maupun MPL 2018 di Klasis Tanimbar Selatan. Semua ini sengaja ditutupi Bendahara Sinode GPM. Data ini baru terbuka sebagai temuan baru saat tim verifikasi MPH Sinode GPM pada Agustus 2020”.
“Buku Kas 2018 penting sebab serah terima Ketua Klasis dari Ibu Ike Wattimena kepada saudara Daniel Wattimanela terjadi antara Oktober/November 2018. Mestinya saat verifikasi ini, Kabag Keuangan JT dan Bendahara Sinode GPM MH yang datang sebagai Tim Verifikasi Sinode GPM saat itu sampaikan kepada Majelis Pekerja Klasis (MPK) KPAT saat itu, terutama tentang tunggakan Tapel yang telah mencapai Rp 4 Miliar sesuai hasil verifikasi Agustus 2020. Di situ pentingnya Buku Kas 2018. Untuk membuktikan apakah terjadi tutup kas dan apa kesimpulannya ? Apakah ada tunggakan atau tidak, pihak MPK harus diberitahu, tetapi tidak dan sama sekali ditutupi skandal ini. Saat Rekon pada Januari 2020 data ini juga ditutup Bendahara MPH Sinode GPM, hanya disampaikan tunggakan 2019. Diduga skenario- skenario itu dimainkan untuk mencari kambing hitam”.
“Ternyata buku kas tersebut telah dicari berkali – kali di tempat yang sama, tapi tidak ditemukan, walaupun pernah menjadi bahan bukti pemeriksaan Tim Verifikasi MPH Sinode GPM yang diketuai Saudara Doktor Gaspersz dengan teman- temannya”.
“Timbul beberapa pertanyaan-pertanyaan, yakni Apa hubungan pesan saudara Ricko Rikumahu dengan rentetan peristiwa oknum tertentu menyelinap di ruang kantor bendahara KPAT dan penemuan buku kas dan kwitansi tersebut? Untuk hal ini, seyogianya para Penyidik atau penyidik pembantu bisa minta keterangan darimana saudara Ricko Rikumahu mengetahui ada orang yang menyelinap di KPAT ? Apakah saudara RR tersebut telah melihat hasil rekaman dari CCTV atau hanya berdasarkan pengetahuannya sendiri ? Perlu diperiksa atau diusut Polisi”.
“Diduga Bisa saja saudara RR telah mengetahui siapa oknum. yang menyelinap itu lalu mencoba mengalihkan kesalahan dengan cara menuduh orang lain.Atau ini cara untuk sembunyikan pihak yang menyelinap. Bisa diuji dengan berbagai teori komunikasi digital”.
“Bila Informasi yang diterima RR sebagai komunikan, maka soal menyelinap adalah hasil rekaman CCTV dilihat seseorang sebagai komunikator sumber pesan komunikasi yang dikomunikasikan dengan RR. Dalam komunikasi istilah transaksi dalam komunikasi terjalin bila ada persetujuan dua orang saling mengirim dan menerima Pesan. Tetapi kalau bukan komunikator yang mengirim pesan kepada RR. Apalah CCTV itu dibuka oleh saudara RR sehingga RR adalah komunikator yaitu sumber Pesan tentang seseorang yang menyelinap ke KPAT yang punya hubungan dengan Buku kas dan Kuitansi bermasalah”.
“Bahwa kunci pintu ruang bendahara dirusak, tapi tidak bisa dibuka penyelinap, tapi kuitansinya ditemukan dalam ruang bendahara. Maka yang patut dipertanyakan siapa sebenarnya yang mengembalikan dan siapa yang menemukannya. Dari pesan RR di Group WA PS GMKI Ambon serta informasi yang disampaikan hasil konfirmasi dari sumber KPAT maka bisa dianalisis beberapa hal, yakni diduga saudara RR memiliki hubungan komunikasi dengan penyelinap ke KPAT sehingga pesan di WA Group PS GMKI AMQ bisa disampaikan dengan dugaan yang ditujukan kepada orang lain.
Dalam komunikasi kompetensi, itu adalah pola pengalihan ke orang lain untuk sembunyikan pelaku yang selama ini bertindak untuk menyembunyikan buku Kas dengan dugaan mempergunakan aktor di klasis sendiri yang melakukannya. Ini perlu diusut Polisi”.
“Bila ada aktor, biasanya ada Mastermind sebagai pemegang komando agar aktor melakukan tindakan yang dikendalikan. Mastermind biasanya orang di level atas dan aktor orang level menengah. Karena dalam struktur GPM ada MPHS GPM di Level atas dan ada MPK di level menengah. Kasusnya ada di dua level ini. Patut diduga di dua level ini terjadi permainan untuk saling menutupi sehingga perlu diselidiki Polisi”.
“Setelah alat bukti ditemukan sebagai buku kas dan kwitansi harus dibuat berita acara penemuan oleh lembaga Gereja bahwa siapa yang membuka CCTV, siapa yang menemukan buku kas dan kuitansi untuk dibawa ke Penyidik/ Polisi. Dengan tujuan agar Polisi memanggil mereka untuk diperiksa kalau tidak diduga memperlambat pemeriksaan”.
“Persoalannya terletak pada BAP sebelumnya bahwa Buku kas yang hilang. Dicari- cari tidak ada. Tiba- tiba ada. Lembaga Klasis maupun MPH Sinode GPM harus berikan keterangan resmi tertulis soal bagaimana Buku kas bisa dapat karena BAP pihak- pihak yang lalu sebagai bukti penunjuk dikaitkan dengan pola menghilangkan barang bukti sebab disinyalir ada skenario yang diduga ingin menghalangi atau menutupi kasus penggelapan dan penyalagunaan jabatan dalam Lembaga Gereja untuk kepentingan tertentu.Tetapi juga mempergunakan Lembaga Gereja untuk berlindung ketika berbuat kejahatan. Ini juga perlu diselidiki polisi”.
“Tidak dibenarkan semisal bila penemuan Buku Kas dan Kuitansi bermasalah , tidak bisa diberikan kepada bendahara untuk diantarkan ke Polisi tanpa ada berita acara penemuan dari lembaga Gereja karena sudah ada BAP resmi sebelumnya.
Bahwa bila itu tidak dilakukan maka terindikasi kuat atau patut diduga ada permainan dalam struktur kepemimpinan di mana pesan – pesan komunikasi saling mengetahui masalah, tetapi didiamkan dengan menisbikan administrasi manajemen perkantoran lembaga.
Skenario yang dimainkan mastermain dan aktor sebetulnya sudah bisa ditemukan pada senin dan kamis dalam seminggu sebelumnya di mana siapa yang berinsiativ dan aktif mau mencarinya. Dari sisi behavior komunikasi dapat diketahui siapa berinsiatif mencari ke lokasi penyimpanan di ruang arsip. Itu bisa dinilai dari perilaku yang didorong otak Amigdala. Padahal sudah dicari berulang kali di tempat yang sama di ruang arsip tidak pernah ditemukan,” tutup Sahetapy. (RM-02)
Discussion about this post