Referensimaluku.id, Ambon – Untuk mempererat hubungan kemasyarakatan, menjalin ikatan silaturahmi dan menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif, Direktorat Bimbingan Masyarakat Kepolisian Daerah Maluku menggelar pertemuan Kamtibmas. Pertemuan itu digelar di Cafe Pelangi, Kelurahan Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Selasa (23/9/2025) sekira Pukul 20.45 WIT.
Pertemuan Kamtibmas ini dilakukan Direktur Binmas Polda Maluku Kombes Pol Hujra Soumena S.I.K .,M.H didampingi Kapolsek Nusaniwe AKP. Johan Anakotta dengan masyarakat di Wilayah Nusaniwe.
Maksud dan tujuan kegiatan tersebut, yaitu untuk silaturahmi dan komunikasi antara Pihak Kepolisian, tokoh masyarakat, dan warga Nusaniwe dalam mempererat hubungan kekeluargaan, membangun kebersamaan, serta menciptakan situasi yang aman dan Kondusif di Wilayah Nusaniwe.
Turut hadir dalam kegiatan dimaksud, antara lain Ketua RT 004/ 002 Amaci Yasul Asel, Ketua RT 01 RW 02 Amaci Ny. Asri Rahim, Ketua RT 03 RW 03 Mangga Dua Rony, Ketua RT 02 RW 04 Kelurahan Urimseng Ny. Else, Kepala pemuda RW 002 Amaci Abdulah Sepa, Ketua RT 01 RW 01 Kel Silale Ny. Popi Latuconsina, Tokoh Pemuda Amaci Yusran,
Masyarakat Mangga Dua yang berjumlah 15 orang, Masyarakat Amaci yang berjumlah 30 orang, Masyarakat Ponegoro atas yang berjumlah 20 orang, Masyarakat Soabali yang berjumlah 15 orang, dan sebanyak lima personel Polsek Nusaniwe.
Kegiatan tersebut diawali dengan Sambutan pembuka dari Kapolsek Nusaniwe AKP. Johan Anakotta lalu dilanjutkan penyampaian dan arahan dari Dir Binmas Polda Maluku Kombes Pol Hujra Soumena S.I.K .,M.H yang intinya menyampaikan arahan
” Kita harus menjaga dan membesarkan nama baik Maluku. Jangan ada perbedaan antara Islam dan Kristen.Semuanya adalah satu dalam persaudaraan”.
“Jangan terkotak-kotak. Mari kita duduk bicara bersama demi kebaikan Maluku”.
“Wilayah Nusaniwe akan dijadikan project percontohan jaga Kamtibmas, sehingga keamanan dan kedamaian bisa menjadi teladan bagi wilayah lain”.
“Jangan mudah terprovokasi, buang ego pribadi maupun kelompok demi Maluku yang aman dan damai.Citra Maluku yang sering dianggap suka berkelahi membuat investor ragu untuk masuk. Karena itu, kita harus tunjukkan bahwa Maluku mampu hidup rukun dan aman”.
“Pada saat hari raya, baik umat Muslim maupun Kristen, kedua kelompok wajib saling menjaga dan menghormati agar suasana tetap kondusif”.
“Baileo Amarina atau Rumah Damai akan difungsikan sebagai Pos Kamtibmas, tempat mencari solusi bersama terhadap setiap permasalahan masyarakat”.
“Ada ide untuk membuat jalan santai bersama sebagai wujud kebersamaan dan persaudaraan”.
“Kami akan melaksanakan pasar murah untuk menjual sembako dengan harga terjangkau”.
“Pihak Kepolisian juga terbuka menerima saran dan masukan dari masyarakat untuk memperbaiki pelayanan kami. Intinya, satu hal yang harus kita ingat adalah anak Maluku yang wajib menjaga Maluku”.
“Tantangan ke depan adalah bagaimana kita bersama-sama membangun nama baik Maluku sebagai daerah Damai dan Aman, sehingga menarik perhatian investor untuk berinvestasi”.
“Kapolda Maluku sangat mencintai Maluku. Karena itu, banyak program yang sedang dijalankan beliau untuk menjadikan Maluku lebih baik dan sejahtera,” urai Soumena.
Selesai penyampaian Soumena dilanjutkan usul dan saran dari para warga masyarakat yang hadir.
Adapun usul saran dan jawaban yang disampaikan sebagai berikut,
ke depan agar dibuatkan ide – ide atau kegiatan-kegiatan budaya untuk mempererat silahturahmi.
Dari pengamatan di lapangan permasalahan antarwarga disebabkan karena Minuman Keras (Miras), diharapkan agar pihak Kepolisian dapat menindak tegas pihak – pihak yang melakukan aktivitas jual beli miras, dan ada oknum anggota Kepolisian di wilayah Amaci yang mengajak para Pemuda untuk melakukan pesta miras.
“Perlu peran Tokoh agama dan masyarakat serta Pemuda untuk menjaga lingkungan kita sendiri.
Perlu kebijakan dari pihak Kepolisian untuk menempatkan anggota Bhabinkamtibmas di suatu wilayah untuk cepat melakukan langkah – langkah pencegahan gangguan kamtibmas bersama warga”.
Jawaban Soumena yakni “Ke depan kita akan konsepkan ide – ide atau kegiatan budaya untuk mempererat silahturahmi antar warga”.
“Kami perlu kolaborasi untuk mendapat infomasi aktivitas penjualan minuman keras dan untuk oknum anggota Kepolisian tersebut agar segera dilaporkan kepada kami agar kami segera tindak lanjuti”.
“Dukungan penuh dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda untuk Polisi bekerja, dengan adanya sinergi, maka pencegahan konflik akan lebih mudah dilakukan, dan lingkungan bisa tetap aman dan kondusif”.
“Akan kami tindak lanjuti untuk penempatan Bhabinkamtibmas di Wilayah untuk dengan cepat bertindak melakukan langkah pencegahan gangguan kamtibmas bersama warga” tutup Soumena.
Setelah penyampaian jawaban Soumena dilanjutkan penyampaian penutup oleh Kapolsek Anakotta yang intinya “Hari ini Nusaniwe sudah lebih baik dari yang sebelumnya”.
“Kalau ada masalah di lapangan, segera laporkan. Jangan tunggu sampai ada pertemuan baru dilaporkan”.
“Polisi tidak anti kritik.Sampaikan masukan atau keluhan dengan cara yang baik. Kami siap mendengar dan memperbaiki”.
“Ingat, Polisi juga bukan malaikat atau super hero. Kami memiliki keterbatasan. Polisi bisa kuat karena adanya dukungan dari masyarakat”.
“Mari kita jaga komunikasi yang baik, sehingga setiap permasalahan bisa cepat ditangani dan tidak berkembang menjadi konflik”.
“Kamtibmas adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan semangat Basudara, kita bisa menjaga Nusaniwe agar tetap aman, damai, dan kondusif.
“Polisi tidak anti kritik, Polisi Humanis tidak arogan. Polisi punya kewenangan tapi tidak sewenang – wenang,” tutup Anakotta.
Hingga berakhirnya kegiatan tersebut sekira pukul 22.31 WIT, situasi terpantau dalam keadaan aman dan lancar. (RM-02)
Discussion about this post