REFMAL.ID,-TUAL- Ketua Komisi II DPRD Kota Tual, Ahmad Bakri Zein Matdoan, menegaskan kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa 17 siswa SDN 19 Tual beberapa waktu lalu harus menjadi kejadian pertama dan terakhir di Kota Tual.
Penegasan itu disampaikan Matdoan usai menggelar rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II DPRD Kota Tual dengan sejumlah mitra terkait, Senin (22/9/2025).
“Saya meminta ini menjadi kejadian pertama dan terakhir di Kota Tual, karena program MBG merupakan program strategis nasional yang sangat baik manfaatnya,” tegas Matdoan.
Menurutnya, RDP yang dilaksanakan melahirkan tujuh poin rekomendasi yang ditujukan terutama kepada Tim Satgas Pangan Pemerintah Kota Tual. Salah satu rekomendasi penting adalah agar Dinas Pendidikan lebih responsif dalam memastikan fasilitas pendukung di sekolah penerima manfaat, seperti penyediaan tempat cuci tangan bagi siswa sebelum makan.
“Sekolah harus menyiapkan tempat cuci tangan agar siswa dapat melakukan gerakan sehat sebelum makan,” ujarnya.
Selain itu, Komisi II juga merekomendasikan pelatihan khusus bagi penjamah makanan, dalam hal ini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), untuk meningkatkan standar kebersihan dan keamanan pangan. Langkah ini diharapkan mampu mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Matdoan menambahkan, seluruh rekomendasi yang bersifat antisipatif telah disampaikan kepada Satgas Pangan dan diharapkan mendapat perhatian serius.
“Kami berharap kejadian ini tidak akan terulang. Kekurangan yang ada akan kita tanggulangi bersama, dan DPRD akan terus mendorong agar kepercayaan masyarakat terhadap program MBG tetap terjaga,” pungkasnya. (RM -06)
Discussion about this post