REFMAL.ID,-AMBON- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dituntut untuk terus menyesuaikan diri dengan perubahan zaman agar mampu menarik minat pasar. Hal ini disampaikan Febe Josina Binnendyk dari Winday Partner, praktisi UMKM yang berfokus pada desain produk, kemasan, dan strategi branding, saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Digital Marketing yang diselenggarakan PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Integrated Terminal Wayame, awal September lalu.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Atsiri Duskar Wangi, yang telah memasuki tahun ketiga pelaksanaannya. Kegiatan turut dihadiri oleh Kepala Desa Wayame, sebagai bentuk dukungan pemerintah desa terhadap pemberdayaan masyarakat, sekaligus menegaskan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mengembangkan ekonomi lokal.
Peserta pelatihan terdiri dari anggota Kelompok Bunga Tani (penyuling minyak atsiri), para pelaku UMKM di Desa Wayame, pelaku UMKM di luar binaan Pertamina, hingga mahasiswa yang berminat pada bidang UMKM dan digital marketing.

Dalam paparannya, Febe menekankan pentingnya memanfaatkan WhatsApp Business sebagai platform penjualan online yang mudah digunakan dan ramah bagi semua kalangan, termasuk pelaku usaha lanjut usia. Peserta juga diberikan praktik langsung, seperti teknik memotret produk untuk katalog digital.
“Tujuannya agar produk UMKM atsiri maupun produk UMKM lainnya dapat dipasarkan secara lebih menarik dan profesional,” jelas Febe.
Hingga kini, Kelompok Bunga Tani memproduksi empat komoditas utama yakni minyak kayu putih, minyak cengkeh, minyak nilam, dan minyak serai merah dengan berbagai varian ukuran. Produk tersebut memiliki permintaan tinggi di pasar global, namun pemasaran digitalnya dinilai belum optimal. Melalui pelatihan ini, diharapkan pelaku usaha lokal dapat menjawab tantangan pasar modern sekaligus meningkatkan nilai tambah produk.

Sebelum pelatihan, Pertamina Patra Niaga juga menyalurkan bantuan Program CSR kepada Kelompok Bunga Tani berupa sarana dan prasarana produksi, pelatihan, serta pendampingan dalam pengurusan izin edar BPOM.
“Pelatihan digital marketing ini penting agar para pelaku usaha, khususnya penyuling minyak atsiri di Wayame, dapat memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan daya saing. Penyerahan bantuan ini adalah wujud nyata komitmen Pertamina Patra Niaga untuk terus mendampingi masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal agar tumbuh mandiri dan berdaya saing,” ujar Novi Prasetyo, Integrated Terminal Manager Wayame.
Program Atsiri Duskar Wangi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta nomor 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Selain itu, program ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah yang menekankan penguatan ekonomi kerakyatan berbasis UMKM serta transformasi digital di tingkat desa.
“Pertamina Patra Niaga berharap Program Atsiri Duskar Wangi dapat menjadi motor penggerak pemberdayaan ekonomi lokal yang tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat Wayame, tetapi juga membawa produk atsiri Maluku menembus pasar nasional dan internasional secara berkelanjutan,” pungkas Ispiani, Area Manager Comm. Rel & CSR Papua Maluku. (RM-07)










Discussion about this post