REFMAL.ID,-.MALRA-Provincial Manager INOVASI Maluku, Mus Mualim, menjelaskan secara rinci tujuan pelaksanaan lokakarya analisis situasi pembelajaran dan perancangan bersama program pendidikan di Kabupaten Maluku Tenggara.
Lokakarya ini mengusung tema “Peran Ekosistem Pendidikan dalam Mendukung Peningkatan Mutu Pembelajaran.” bertujuan menjadi wadah kolaboratif antara pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan, dengan fokus pada identifikasi permasalahan pembelajaran serta penyusunan solusi berbasis konteks lokal.
Mus Mualim saat diwawancarai menegaskan bahwa INOVASI ini merupakan kegiatan kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan Australia, bukan LSM, Yayasan, atau Lembaga tertentu, tetapi merupakan murni kemitraan.
“Mengingat kemitraan maka kami tidak mengkoordinasikan kegiatan tetapi Pemerintah Daerah lah yang menentukan kegiatannya,” jelas Mualim, Selasa (5/8/2025).
Ia menyebutkan, program ini menjalankan program kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai kebutuhan bertajuk analisis situasi pembelajaran dan perancangan bersama program pendidikan dengan menggunakan rapor pendidikan sebagai basis data untuk mengetahui capaian baik di tingkat kabupaten maupun tingkat sekolah.
“Setelah kami mengetahui data-data capaian rapor pendidikan kami ingin melihat langsung ke sekolah, makanya kegiatan ini selain di dalam ruangan juga observasi di sekolah untuk mengkonfirmasi capaian rapor pendidikan yang ada di tingkat kabupaten dan tingkat sekolah serta melihat situasi pembelajaran di ruang kelas. Kemudian beberapa anak-anak melalui consent form di tes menggunakan alat asesmen sederhana untuk menginformasi metode pembelajaran guru di kelas,” papar Mualim.
Ia melanjutkan, dari data tersebut, kira-kira apa yang harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama sehingga harus dirumuskan bersama sesuai dengan hasil temuan data rapot pendidikan dan observasi ke ruang kelas.
“Jadi, perancangan program yang dirumuskan betul-betul berdasarkan kebutuhan anak-anak belajar dan kebutuhan guru belajar sesuai dengan problem yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara,” jelasnya.
Selain itu, ia jelaskan juga bahwa, pihaknya saat ini bermitra dengan empat Kabupaten/Kota antara lain, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Kota Ambon.
“Yang memilih empat Kabupaten ini adalah komite pengarah yang terdiri dari jajaran Pemerintahan Provinsi Maluku, UPT Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, UPT Kementerian Kebudayaan dan LPTK dalam hal ini Universitas Pattimura dan UIN Abdul Muthalib Sangadji,” sebut Mualim.
Ia menambahkan, empat Kabupaten Kota ini bisa jadi rancangan pembelajarannya antara Kabupaten yang satu dengan yang lain berbeda, mengingat kebutuhannya juga berbeda.
“Untuk itu, khususnya di Kabupaten Maluku Tenggara kita fokus pada literasi kemudian dilanjutkan dengan numerasi,” tutupnya.
Guna memperkuat substansi diskusi dan perancangan, kegiatan ini menghadirkan fasilitator dari berbagai lembaga kompeten, seperti Balai Diklat Keagamaan Provinsi Maluku, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku, Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Maluku, Badan Pelestarian Kebudayaan, Balai Bahasa Provinsi Maluku, serta akademisi dari Universitas Pattimura. (RM-07)
Discussion about this post