REFMAL.ID, Ambon – Tidak keliru jika akronim atau singkatan LSM sering diplesetkan “Lembaga Susah Makan”, bukan lagi “Lembaga Swadaya Masyarakat”. Tentunya tudingan itu bukan tak beralasan. Fakta empiris membeberkan bahwa berbekal data Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa Elektronik (LPSE), diduga ada sejumlah LSM yang memberi makan isteri dan anaknya dan bahkan keluarganya dari hasil perasan ala “Agunan Tunai Mandiri” (ATM) berjalan di Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Maluku.
Sasaran tembaknya jelas, yakni Satuan Kerja (Satker) I, II, dan III BPJN Maluku. Informasi yang berhasil dihimpun Referensimaluku.id, Jumat (27/6/2025), menyebutkan dengan mengantongi data LPSE soal sejumlah proyek jalan nasional di wilayah Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, dan Seram Bagian Barat, punggawa-punggawa LSM tersebut melakukan “on the spot”. Sepulang mengumpulkan dokumentasi di lapangan, pengurus LSM mengundang oknum-oknum pimpinan redaksi terutama dari kalangan media siber untuk konferensi pers di sejumlah cafe di Kota Ambon, Maluku.
Di situ dokumen dan foto-foto disodorkan dengan maksud untuk dipublikasikan. Setelah berita dan foto terekspose, pengurus-pengurus beberapa LSM tersebut meneror para Satker BPJN Wilayah Maluku.
Ancaman membuahkan hasil. Proses negosiasi berlangsung di sejumlah hotel, baik di kawasan Jalan Raya Pattimura maupun di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Sirimau, Ambon. Tak butuh waktu lama. Deal.
Pengurus LSM tersebut mendapat kucuran di atas Rp.10 Juta, sedangkan oknum-oknum pimpinan redaksi media online berinisial “G” alias Ampadal memperoleh Rp. 10 Juta dengan syarat harus menarik berita (take down) selama beberapa edisi terakhir, sedangkan “RIS” alias tinggalong selalu memuji setinggi langit tentang kinerja BPJN
Lucunya, setiap ada berita miring soal kinerja BPJN Maluku “RIS” selalu beronani dengan sendiri membuat berita, sendiri berkomentar di berita tersebut dan dimuat di medianya sendiri.
Memalukan. Kerja jurnalistik yang mulia dijadikan alat kepentingan memeras pejabat
*KRITIK SOAL JALAN RUSAK*
Ternyata tak hanya LSM dan oknum-oknum jurnalis “durian masak karbit” yang kerap menjadikan kepala balai jalan dan Satker BPJN Maluku sebagai “ATM berjalan”.
Aksi serupa juga dilakoni sejumlah aktivis “labila kabila” atau lapar bicara laen kanyang bicara laeng” di daerah ini. JAK alias Jovantri, yang diklaim pemuda Seram, misalnya, sempat melayangkan kritik keras terkait perbaikan jalan yang dilakukan oleh BPJN Maluku di Km 27, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku.
Jovantri menilai perbaikan jalan tersebut konyol alias abal-abal dan memicu korban jiwa berkepanjangan. Dia bilang, BPJN Maluku selama ini tidak serius dalam menanggulangi masalah kerusakan jalan.
Faktanya, akibat kerusakan jalan tersebut sempat memakan korban jiwa. Korban adalah warga Desa Mornaten, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat. BPJN Maluku, kata dia telah menunjukan upaya berbaikan yang dinilai tidak serius.
“Kepala BPJN dari masa ke masa, khususnya yang memimpin BPJN Maluku pasca kerusakan, baik anak Maluku maupun luar Maluku sama saja. Sama-sama tidak memperdulikan kerusakan jalan,”ujarnya sebagaimana dikutip dari TribunAmbon com, Rabu lalu.
Tak hanya itu, Jovantri bahkan menyarankan BPJN Maluku segera dikembalikan ke Jakarta saja jika kehadiran lembaga tersebut tidak mampu mengurus kerusakan jalan yang bertahun-tahun terjadi.
*PUJI IKBAL TAMHER*
Anehnya, usai memprotes kerusakan jalan yang diperbaiki oleh BPJN Maluku yang terkesan abal-abal, JAK alias Jovantri kembali memuji Kepala BPJN Maluku Ikbal Tamher sebagai sosok pimimpin yang bekerja dengan hati nurani.
Ia bilang kehadiran Ikbal Tamher di posisi strategis tersebut disambut positif berbagai kalangan yang diklaim membawa harapan baru bagi pembangunan di Maluku.
Ia berkata, Ikbal Tamher yang merupakan anak negeri telah memahami kondisi sosial dan geografis Maluku. Ikbal Tamher tidak hanya menjalankan tugas teknis namun membawa semangat perjuangan perjuangan dan pengabdian untuk tanah kelahiran.
Tak hanya itu, pria yang diklaim orang dekat dengan istri mantan Gubernur Maluku Murad Ismail itu memuji Kepala BPJN Maluku Ikbal Tamher. Dalam jabatan sebagai fungsionaris DPD KNPI Maluku dia menilai penunjukan Ikbal sebagai momentum penting.
“Ikbal sosok yang tahu persis kebutuhan rakyat di sini, dia bukan sekadar birokrat, tapi pejuang yang punya rasa tanggungjawab terhadap leluhurnya,” sebut Jovantri saat diberitakan sebuah media lokal di Ambon.
Publik lantas mempertanyakan sikap aktivis yang juga diklaim sebagai pemuda asal Seram Bagian Barat yang terus bersuara terkait kepentingan rakyat di sana. Sayangnya, kritikan itu hanya untuk kepentingan perut semata bukan untuk kemakmuran rakyat yang terus sengsara dari sektor pembangunan jalan. Disinggung begitu, Jovantri menampiknya. “Saya tidak dapat apa-apa atau minta apa-apa dari BPJN Maluku kakak e,” bantah Jovantri. (Tim RM)
Discussion about this post