Referensimaluku.id,-Ambon – Setelah ditunjuk Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa sebagai Direktur Utama PT Maluku Energi Abadi (MEA) pekan kemarin, Jumat (21/11/2025) Sam Latuconsina resmi menduduki jabatan penting BUMD itu.
Mulai Senin (24/11/2025) Sam Latuconsina sudah berkantor. Penunjukan Sam Latuconsina tanpa banyak polemik, karena kapasitas, dan kemampuannya baik di dunia usaha, maupun birokrat.
Juru Bicara pemerintah Provinsi Maluku, Kasrul Selang yang dikonfirmasi media ini, Sabtu (22/11/2025), membenarkan Sam Latuconsina sudah resmi menjabat Direktur Utama PT MEA.
“Iya sudah resmi, dan mulai berkantor,” kata Kasrul, mantan Sekretaris daerah di era Pemerintahan Gubernur Maluku Murad Ismail ini.
Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Maluku, Levinus Kariuw menegaskan penunjukan Sam Latuconsina, tanda bahwa Pemerintah Provinsi Maluku punya indikator tepat dalam menentukan direksi di BUMD.
“Penunjukan Sam Latuconsina, itu langkah cerdas dari pak Hendrik Lewerissa. Bukan karena alasan politis, tapi memang alasan kapasitas, akuntabilitas, maupun integritas,” ungkap wakil ketua Kadin untuk Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, Energy dan Lingkungan Hidup.
Menurut dia, soal sosok Sam tak perlu diurai lagi, karena semua orang tahu siapa dia, sampai dimana kemampuannya dalam urusan dunia usaha dan birokrat.
“Di birokrat itu dia sudah tuntas. Sampai pada jenjang Wakil Wali Kota Ambon dari kalangan birokrat. Pemahaman soal manajemen pemerintahan, sudah teruji bagi dia,” ungkap Levinus yang memiliki beberapa bidang usaha ini baik di media, Cafe, maupun musik ini.
Di dunia usaha, kata Levi, Sam sempat menjabat Komisaris Utama Bank Maluku-Maluku Utara, kemudian ditarik konglomerat untuk mengurusi beberapa bidang usaha, karena itu wajar kemudian dia juga menjadi Ketua Kadin Maluku.
Karena itu, bagi Levi di tangan Sam Latuconsina, PT MEA akan lebih maju, dari sebelumnya. Sebelumnya, kata dia, perusahaan besar, tapi tidak pernah diketahui banyak informasinya oleh publik.
“PT Maluku Energi Abadi (MEA) Maluku ini diberi kewenangan mengelola hak partisipasi 10 persen atas tiga wilayah kerja migas di Maluku. Namun sampai hari ini, masyarakat tidak tahu apa kontribusinya bagi daerah,” tandas Levi yang juga mantan jurnalis ini.
Sam Latuconsina dengan segala kapasitasnya, diyakininya, bisa membuat PT MEA punya barganining position baik dengan investor Blok Masela, maupun juga dua wilayah migas lainnya di Maluku.
“Sam Latuconsina bukan figur yang diambil hanya karena kedekatan politis. Bukan. Dia punya kapasitas yang sudah teruji. Dan dia pasti tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan,” pungkas Levinus Kariuw. (RM-06)










Discussion about this post