
REFMAL.ID,-Ambon – Walikota Ambon Bodewin Wattimena menyebut Perayaan hari kejadian Kota Ambon ke -450 tahun memiliki nilai strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kota Ambon.
Hal ini disampaikan Wattimena saat perayaan Hari Ulan Tahun (HUT) ke-450 Tahun Kota Ambon yang bertempat di Lapangan Merdeka Ambon, Senin (8/9/2025).
Kata Wattimena, bertepatan dengan di mulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029. Dokumen RPJMD yang sudah ditetapkan dengan peraturan daerah ini, selanjutnya akan menjadi pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan seluruh kegiatan pembangunan di Kota Ambon untuk periode lima tahun.
Yang di angkat dalam sabuah visi basar Ambon Manise, Inklusif, Toleran, dan Berkelanjutan.
Visi yang katong harapkan akan mampu mewujudkan tatanan hidup orang Ambon yang manis. Kasih ruang par samua komponen masyarakat for partisipasi, kasih kontribusi dalam pembangunan. Terbuka berdaptasi terhadap keragaman serta katong samua mampu untuk memastikan pembangunan terselenggara secara berkelanjutan.
Wattimena mengajak samua untuk mari bersama – sama katong memaknai bertambahnya setahun usia Kota ini dengan semangat kebersamaan dalam keberagaman katong samua.
“Mewujudkan Ambon sebagai Kota yang manis, kota yang inklusif, toleran, dan berkelanjutan”, ajak Wattemana.
Oleh karena itu, di kesempatan yang baik ini, Wattemana berpesan;
1. Mari katong jaga kondusifitas Kota ini, hindari hal – hal yang bersifat provokatif, hoaks, fitnah dan lainya yang berkunjung pada terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat di katong punya Kota tercinta ini.
2. Mari terus bangun rasa toleransi, rasa kebersamaan, persaudaraan antar sesama warga Kota Ambon. Jang lihat katong asal dari mana, jang lihat katong suku apa, jang lihat katong agama apa, jang lihat katong kulit warna apa. Kepentingan kelompok maupun pribadi, kalau su tinggal di Ambon, mari samua jadi orang Ambon, mari katong jaga Kota tempat katong hidup , tanpa katong kerja saat ini, tanpa katong anak – anak kuliah, anak – anak sekolah, tanpa katong pung putus pusat , supaya akan aman, nyaman dengan damai lalu bangun akan sama – sama.
3. Para pemangku kepentingan di tingkat desa, negeri, dan kelurahan untuk senantiasa bersinergi baik dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik, tetapi juga waspada terhadap gangguan keamanan maupun ancaman bencana alam akibat cuaca ekstrim yang sering terjadi di katong pung Kota ini.
Sejalan dengan tema hari kejadian ke-450 Tahun Kota Ambon, Beta mau bilang semua komponen masyarakat di Kota ini untuk mari sama – sama katong bangun Kota Ambon. Seng ada yang bisa sandiri par bangun Kota ini. Katong pemerintah Kota jua seng mampu, katong butuh tumpangan, butuh dukungan dari samua pihak. Mari sorong bahu par bangun Kota Ambon sekecil apapun partisipasi, peran, kontribusi basudara samua pasti akan berdampak paling besar par Kota ini. (RM-04)










Discussion about this post