REFMAL.ID, Ambon – Hubungan asmara antara sesama jenis perempuan (lesbian) di Kota Ambon, Maluku, memang belum seheboh kasus-kasus serupa di kota-kota besar di Tanah Air. Tapi, yang membedakan adalah “korban patah hati” dalam percintaan sesama kaum hawa itu nekad menghabisi hidupnya dengan melompat dari Jembatan Merah Putih, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Drama kehidupan di balik berseminya “mawar berduri” di hati kedua insan berjenis kelamin perempuan yang nyaris merenggut nyawa Tiwi Sampulawa (TS), 18, justru terjadi di jembatan sepanjang 1.140 meter dan lebar 22,5 meter dengan ketinggian pylon 80 meter yang menjadi ikon warga Ambon manise itu pada Minggu (20/7/2025) sekira Pukul 14.30 WIT.
Beruntung aksi nekad pedagang barang pecah-belah yang beralamat tinggal di Pasar Rumahtiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, itu dapat digagalkan para pekerja jalan dan sejumlah personel polisi yang saat kejadian tengah berada di JMP.

“Iya benar pada Minggu (20 Juli 2025) sekitar Pukul 14.30 WIT, bertempat di atas Jembatan Merah Putih (JMP), telah dilakukan percobaan bunuh diri oleh seorang perempuan atas nama saudara Tiwi Sampulawa yang berlokasi di atas JMP, KecamatanTeluk Ambon, Kota Ambon,” ujar Kasi Humas Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ipda Janet Luhukay kepada Referensimaluku.id, Senin (21/7).
Luhukay menjelaskan kronologis kejadian tersebut di mana pada awalnya pada Sabtu (19/7) sekira Pukul 23.00 WIT, TS baru saja selesai kerja dari Terminal Angkutan Kota (Angkot) Mobil Lin III menjual barang pecah belah, menuju ke kediaman pacarnya Nia Suatrat (NS) di kawasan Gunung Malintang, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Sesampainya TS di kediaman NS dia lalu beristirahat di rumah pacarnya tersebut.
“Namun, pada keesokan harinya, yakni Minggu (20/7) sekira Pukul 13.00 WIT, saudari TS bercerita di dalam kamar dan mendapatkan kabar dari saudari NS kalau pacarnya itu akan dipinang oleh laki-laki yang tidak dikenal identitasnya pada Agustus 2025 yang akan datang”. “Ketika itu saudari TS merasa marah, sakit hati dan kecewa. Setelah itu saudari TS bergegas keluar dari pumah tersebut dan berjalan menuju arah Jembatan Merah Putih (JMP). Sesampainya di atas JMP sekira Pukul 14.00 WIT, saudari TS melihat para pekerja jalan dan Polisi yang sedang melakukan pengamanan di atas JMP.
Namun, perasaan sedih dan kecewa masih terus bersarang di hatinya sehingga tidak membuat saudari TS takut untuk tetap mencoba melompat bunuh diri di atas JMP. Para polisi dan pekerja yang melihat upaya bunuh diri oleh saudari TS akhirnya bergegas mencoba dan menahan saudari TS untuk tidak melompat dari atas JMP. Saudari TS berhasil ditahan polisi dan pekerja”.
“Kemudian sekira Pukul 14.31 WIT, sejumlah Personel Polsek Teluk Ambon membawa saudari TS ke Kantor Polsek Teluk Ambon untuk diamankan dan dimintai keterangan. Setelah itu Kepala SPK II Polsek Teluk Ambon memberikan pencerahan, arahan dan penjelasan terkait kejadian yang dialaminya dan saudari TS diminta tetap tenang dan nyaman untuk beraktivitas”.
“Sekira Pukul 15.50 WIT, sejumlah Personel Polsek Teluk Ambon membawa saudari TS ke rumah kakaknya di Pasar Rumahtiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon,” jelas Luhukay.
Dijelaskan Luhukay percobaan bunuh diri oleh TS disebabkan dia marah dan merasa kecewa terhadap NS karena mereka telah menjalin hubungan asmara atau pacaran selama lebih kurang enam bulan dan tidak direstui oleh orangtuanya.
“Semasa berpacaran saudari TS juga telah berkorban membelikan Hp iPhone dan sering memberikan uang ke saudari NS,” sebut Luhukay. (RM-03)










Discussion about this post