REFMAL.ID, Ambon – Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku, dr. Mauliwaty Bulo, M.Si melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Tiakur, ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Jumat (25/4/2025).
Kunker Kepala Perwakilan BKKBN Maluku itu untuk menghadiri dan membahas Penguatan Kebijakan dan Strategi Pelayanan KB Pasca Persalinan di daerah perbatasan Republik Indonesia, Timor Leste dan Australia itu.
Hadir dalam kegiatan itu, antara lain Kepala DPMDPP dan KB Kabupaten MBD, Ronaldo S. Noach, S.Pi, Pengelola Program Bidang KB, Kepala Dinas kesehatan MBD, M. Rahakbauw, Bidang Penanggung Jawab Pelayanan KB di Faskes/TPMB, Bidan anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK), serta Penyuluh Keluarga Berencana/Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB) di Kabupaten pecahan Kepulauan Tanimbar itu.
Dalam arahannya, dr. Mauliwaty menyebutkan, percepatan penurunan stunting yang sebenarnya dapat dicegah dengan menghindari kehamilan empat Terlalu, yaitu Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Sering dan Terlalu Banyak.
Menurut dia, melalui program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB/KR) yakni dengan memanfaatkan pelayanan KB Pasca Persalinan, empat Terlalu itu bisa dicegah.
“Setelah melahirkan ibu bisa ber KB. Jadi ibu tidak lagi was-was untuk hamil dan memiliki waktu untuk memulihkan kondisi fisik dan mental serta fokus dalam hal pengasuhan anak,” ujarnya.
Bidan Menjadi Mitra Kerja Utama dalam Melakukan Pendampingan kepada Para Sasaran.
Berdasarkan hasil pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2024 (PK-2024), Total Fertility Rate (TFR) Kabupaten MBD berada pada angka 3.01 yang merupakan TFR tertinggi di Provinsi Maluku, dan Unmeet Need berada pada angka 43.7 (no 2 tertinggi di Provinsi Maluku).
Dikatakan, berbagai tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan program, di antaranya pemerataan akses, peningkatan kualitas pelayanan serta kondisi geografis.
Termasuk budaya dan sosial yang berbeda antarwilayah, sehingga membutuhkan strategi yang tepat dan kerja sama dalam melakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dan pelayanan KB bagi masyarakat yang membutuhkan.
Untuk itu, Bidan menjadi mitra kerja utama dalam melakukan pendampingan kepada para sasaran, melalui pemberian edukasi dan informasi yang tepat, untuk mengatur jarak kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi serta pengasuhan tumbuh dan kembang anak.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan akses pelayanan, Kemendukbangga/BKKBN bekerja sama dengan mitra kerja terkait terutama dengan jajaran kesehatan, organisasi profesi termasuk IBI, IDI, POGI, serta TNI, POLRI.
Termasuk pemerintah daerah hingga pemerintah desa/kelurahan, untuk dapat mendekatkan akses, memperluas jangkauan pemerataan pelayanan KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah-wilayah khusus.
Kaper BKKBN Maluku meminta dukungan dari semua pihak di daerah itu dalam pelayanan KB melalui momentum yang akan dilaksanakan antara lain: Pelayanan KB serentak dalam rangka HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang akan berlangsung tanggal 5-31 Mei 2025; Pelayanan KB di tempat kerja yang akan berlangsung tanggal 7-9 Mei 2025, dan Pelayanan sejuta akseptor yang akan dilaksanakan menjelang peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di bulan Juni nanti.
“Kami berharap, momentum yang akan kita laksanakan ini dapat menurunkan angka unmeetneed dan meningkatkan TFR dan CPR di Kabupaten Maluku Barat Daya, demi meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat, tutupnya.”
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDPP dan KB) Kabupaten MBD, Ronaldo S. Noach, S.Pi mengatakan, pihaknya selalu memberikan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kualitas program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
“Kunjungan Kaper BKKBN Maluku ini tentunya menjadi semangat baru bagi kami dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi antara BKKBN dan Pemerintah daerah, Lembaga, serta masyarakat,” ucap Noach.
Ia meminta semua pihak untuk menjadikan momentum ini sebagai langkah awal untuk memperkuat komitmen, dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di daerah itu.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, akan lahir gagasan, strategi, dan implementasi yang tepat sasaran, efektif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dikatakan, selama di MBD, Kaper BKKBN Maluku akan melaksanakan berbagai kegiatan guna mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, untuk mensukseskan program strategis Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Si.
Program strategis itu adalah 5 Quickwin antara lain: GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting); Tamsya (Taman Asuh Sayang Anak); GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia); AI SupperApps Keluarga Indonesia, dan Sidaya (Lansia Berdaya).
“Program ini merupakan program utama Kemendukbangga/BKKBN. Kiranya diharapkan kepada seluruh pihak, stakholder dan para pemangku kebijakan dapat berperan aktif dalam mensukseskan 5 Quickwin ini,” harapnya. (RM-03)
Discussion about this post