REFMAL. ID, Ambon – Praktisi olahraga Maluku Agust Lomo menyatakan seyogianya pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku tidak menjadikan diri mereka seperti “malaikat” nan suci dan tak dapat dikritik. “Mau jadi pengurus KONI Maluku harus siap dikritik, karena pengurus KONI Maluku bekerja untuk kepentingan atlet dan pelatih serta masa depan prestasi olahraga daerah ini, ” kata Lomo dalam bincang-bincang dengan Referensimaluku. id di Kafe Tradisi Joas, Jalan Said Perintah, Kota Ambon, Jumat (28/3/2025).
Wasit karate nasional asal Maluku ini berujar KONI Maluku adalah wadah pengabdian bukan lahan mencari materi dengan “program-program abunawas” untuk merampok kepeng negara.
“Jangan jadikan KONI Maluku ibarat menara gading yang sulit diraih. Kalau ada jurnalis yang mengkritik seharusnya hal itu ditanggapi positif sebagai masukan untuk perbaikan kinerja.
Jurnalis harus dirangkul sebagai mitra untuk sama-sama membangun peradaban Maluku di bidang olahraga, ” serunya. Secara khusus Lomo mengapresiasi komitmen wartawan olahraga Maluku Rony Samloy yang masih punya komitmen teguh memberitakan problematika atmosfer dunia olahraga Maluku hingga menjadi bahan perdebatan di masyarakat maupun di KONI Maluku.
“Ada beberapa jurnalis olahraga yang saya kenal, tapi gaya menulis berita olahraga sangat berbeda dengan yang lain. Ada anekdot, ada yang menikam, tapi enak dibaca dan sarat kritikan pedas ke KONI Maluku, ” paparnya. (RM-04)
Discussion about this post