REFMALID (MALRA) Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Bernadus Rettob mengatakan pihaknya telah melakukan rapat internal terkait kelangkaan minyak tanah (Mitan) beberapa waktu terakhir.
Hal ini disampaikan Rettob pada rapat kerja yang dipimpin Sekretaris Daerah Nicodemus Ubro bersama Pertamina Patraniaga Fuel Tual-Malra dan para agen minyak tanah bertempat di ruang rapat Sekda, Rabu (6/11/2024).
Menanggapi usulan dari salah satu agen minyak tanah tentang diberlakukannya kartu kendali bagi pembeli, pihak Disperindag akan menindaklanjuti hal tersebut.
Selanjutnya, akan melakukan pengawasan terhadap pendistribusian mitan dan pemantauan alat ukur atau tera yang digunakan pada saat pengisian BBM.
“Secara terpisah kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk diskusi lebih lanjut terkait kelangkaan dan ketersediaan mitan di Maluku Tenggara,” ujar Rettob.
Menurutnya, berdasarkan surat Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi Nomor: T-34/mg.05/BPH/2024 tanggal 12 Januari 2024, jumlah kuota minyak tanah Kabupaten Maluku Tenggara yakni 5.537 KL per tahun.
Selama ini baru 385 KL per bulan untuk tahun 2024. Jika berdasarkan jumlah 5.537 KL maka masih ada sisa kurang lebih 917 KL untuk wilayah Maluku Tenggara.
“Itu hak dari Kabupaten Malra yang harus diberikan melalui agen-agen mitan yang ada. Karena ini menyangkut usaha-usaha kecil UMKM di pangkalan-pangkalan yang memperkuat perekonomian di masyarakat,” paparnya.
Ia menegaskan, untuk tahun 2025 harus ada tambahan kuota agar dapat memenuhi kebutuhan mitan diluar industri dan usaha yang lain.
“Mengingat jumlah penduduk yang terus meningkat sehingga kebutuhan minyak tanah juga bertambah,” ucapnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Daerah akan segera menyampaikan surat kepada Pertamina Patraniaga Fuel Tual-Malra untuk penambahan kuota tersebut. Pasalnya, sudah hampir beberapa tahun belakangan tidak ada penambahan kuota BBM di wilayah Tual-Maluku Tenggara.
“Dari 35.685 KK itu kita minta jumlah kuotanya sekitar kurang lebih 892.000 ribu KL. Ini yang 35.685 x 25 KL untuk masyarakat kebutuhan satu rumah tangga 25 Liter itu dapat 892.125 KL,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berencana menggelar operasi pasar jelang Hari Natal dan Tahun Baru. Ini sebagai upaya membantu masyarakat yang terdampak kelangkaan minyak tanah. (RM-07)
Discussion about this post