REFMAL.ID(TUAL)Sebulan terakhir ini, masyarakat Kota Tual Provinsi Maluku mengeluh karena terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak ( BBM) jenis Minyak Tanah (Mitan) walaupun ada tetapi harganya sangat mahal.
Menanggapi keluhan masyarakat Kota Tual ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tual melalui Kepala Bidang Pengawasan Tertib Niaga dan Kemetrologian, Gani Sasole, ST kepada Referensimaluku.id melalui telepon selulernya, Jum’at (13/9/2024) sore, membenarkan keluhan masyarakat Kota Tual soal kelangkaan minyak tanah dan harga yang cukup tinggi di Kota Tual saat ini.
“Iya benar, minyak tanah akhir-akhir ini langkah dan mahal, kami dari Dinas Perindag Kota Tual telah menyikapi keluhan masyarakat tersebut dengan melakukan pengawasan dan penertiban, serta sosialisasi tentang Kartu Kendali mulai dari agen pangkalan dan pengecer yang jual di pinggir jalan, dan kami telah temukan 7 pengecer yang menjual Mitan bersubsidi di atas harga sehingga kami langsung tutup,” ungkapnya.
Ia jelaskan, sesuai SK Walikota Tual Nomor 278 tahun 2023, tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak tanah di Kota Tual Rp4.000,00 per liter. Namun, yang di jual oleh pengecer Rp5.000,00 hingga Rp8.000,00 per liter.
“Sesuai SK Walikota Tual tahun 2023 itu, HET Minyak Tanah Rp4.000,00 per liter, namun pengecer menjual dengan harga Rp5.000,00 sampai dengan Rp8.000,00 per liter,” sesalnya.
Ia tegaskan, apabila ditemukan pengecer menjual dengan harga yang tinggi maka pihaknya akan melaporkan langsung ke penegak hukum untuk di tangkap dan di proses.
Dikatakan, pada tahun 2023 lalu Dinas Perindag Kota Tual menemukan sejumlah pelanggaran yang di lakukan oleh pangkalan minyak tanah, karena pelaku usaha melakukan penimbunan minyak tanah dalam jumlah yang banyak, dan menjual ke luar wilayah Kota Tual.
Sehingga, Dinas Perindag menindak tegas terhadap 5 pangkalan nakal dan langsung di tutup, namun sudah di buka kembali, karena pemilik pangkalan sudah membuat surat pernyataan, sementara 2 orang pelaku usaha diproses hukum hingga masuk penjara.
“Tahun 2023 lalu, 5 pangkalan minyak tanah kami tutup, karena menjual minyak tanah ke luar wilayah Kota Tual, tetapi sudah dibuka kembali , karena pemiliknya sudah membuat pernyataan dan berjanji tidak menjual lagi ke luar daerah, dan apabila terulang lagi maka akan proses hukum seperti 2 orang pelaku usaha tahun 2023 lalu,” tutupnya. (RM-07)
Discussion about this post