REFMAL.ID,Ambon – Keinginan sebagian besar masyarakat Maluku agar tersaji partai “head to head” antara Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purnawirawan) Jefry Apoly Rahawarin (JAR) kontra Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi (Purn.) Murad Ismail (MI) meleset.
Ada dugaan ini bagian dari kesengajaan calon tertentu untuk menghindari duel JAR versus MI yang disebut-sebut partai pertempuran sejati, seksi dan bergengsi di pemilihan kepala daerah (pilkada) Maluku 27 November 2024.
Sebagai petahana, MI tentu lebih waspada dan agak khawatir jika lawan yang bakal dihadapi nanti hanya JAR. Sebab, jika skenario ini terjadi, bukan tak mungkin MI bakal rontok di pesta demokrasi lima tahunan, pemilihan Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur Maluku 2024-2029.
Itu pasti, sebab JAR yang sudah mengantongi rekomendasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal diperkuat kekuatan massa banteng dan massa partai Kabah di 11 kota/kabupaten di Maluku.
Belum lagi gerakan senyap dan soliditas militer membangun konsolidasi pemenangan JAR di tingkat atas hingga aras bawah. Di bagian lain, kutub pergerakan Keluarga Besar Maluku Tenggara Raya (KBMTR), Anak Muda Kei (Amkay), “Amarima Hatuhaha” dan sebagian masyarakat Saparua terutama Tuhaha dan Itawaka bakal militan dalam mengampanyekan kemenangan pasangan JAR dan Abua Tuasikal (AT). AT datang dari basis massa riil, militan dan berpengalaman di panggung politik Maluku lebih kurang tiga dekade terakhir. Banyak sudah tahu kekuatan dan soliditas “Amarima Hatuhaha” (Pelauw, Kailolo, Hulaliu, Kabau, Rohomoni) yang hampir dua dekade terakhir memimpin dan membangun dinasti politik dan ekonomi di Kabupaten Maluku Tengah.
Duet JAR-AT adalah kongsi politik paripurna dan ideal menghadapi MI yang memilih Michael Wattimena (MW) sebagai tandemnya. MI-MW tentu menyadari elektabilitas (tingkat keterpilihan) dan simpul kekuatan politik maupun basis massa JAR-AT. Alhasil, MI-MW tidak gegabah atau tidak “galojo” merebut semua rekomendasi partai.Gubernur Maluku periodesasi 2019-2024 dan MW hanya puas dengan “melahap” 15 kursi parlemen milik Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat (PD), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, peta politik berubah setelah AT, kakak kandung penguasa dua periode Maluku Tengah Abdulah Tuasikal, menyatakan pengunduran dirinya dari bursa pencalonan.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP dalam rapat di Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8) mengumumkan JAR dan Abdul Mukti Keliobas (AMK), Bupati Seram Bagian Timur (2019-2024) sebagai calgubmal dan cawagubmal 2024-2029 dari PDIP.
AMK adalah kader Partai Golongan Karya (Golkar) yang datang mewakili konfigurasi politik Nusa Ina, sebutan adat Pulau Seram di Maluku.
Sedangkan JAR mewakili simbol politik Tenggara Raya dan Saparua. JAR-AMK mewakili patron Pela Gandong Tenggara-Seram. Elektabilitas AMK jauh di bawah AT. JAR bakal terseok-seok dan tentu harus bekerja ekstra jika memilih AMK ketimbang AT.
Sebab duet JAR-AMK tidak ideal jika menghadapi militansi dan soliditas kekuatan politik MI-MW. Pada bagian lain diduga MI-MW sengaja membiarkan Hendrik Lewerissa/HL (anggota DPR RI daerah pemilihan Maluku 2019-2024 dan masih terpilih untuk masa bakti 2024-2029), Febri Calvin Tetelepta/FCT (Deputi I Kantor Staf Presiden) dan Barnabas Nataniel Orno/BNO (Wakil Gubernur Maluku 2019-2024) dan Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Said Latuconsina (mantan Komandan Pangkalan Utama TNI-AL IX Ambon) maju berkontestasi di pilkada Maluku 2024.
Alasannya simpel agar HL, FCT dan BNO dapat merampas sebagian suara JAR di kantung Kristen. Konspirasi politik ini kian menunjukkan auranya setelah Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto (kini Presiden Republik Indonesia 2024-2029) menunjuk HL maju berkontestasi di pilkada Maluku 2024. Mengantongi rekomendasi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) HL menyatakan diri maju melawan MI dan MW.
MW sendiri merupakan “seteru abadi” HL meski sama-sama datang dari pusaran politik Itawaka-Tuhaha, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. HL yang merupakan “bidak catur politik” Jenderal Prabowo di pilkada Maluku resmi menggaet Abdulah Vanath (AV), yang juga Bupati Seram Bagian Timur (SBT) dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015, sebagai tandemnya menghadapi MI-MW dan JAR-AMK.
Tahu sendiri AV adalah pemain lama di panggung politik pilkada Maluku sebab dia dua kali maju sebagai calon gubernur Maluku (calgubmal) dan calon wakil gubernur Maluku (cawagubmal), yakni sebagai cawagubmal saat berpasangan dengan Herman Koedoeboen (MANDAT) dan calgubmal ketika berpasangan dengan Marthin Maspaitella (DAMAI).
Dalam konteks pilkada Maluku kontemporer, sebagian analis politik menyebut duet HL-AV adalah “poros baru”, tapi ada juga sebagian analis politik yang mengatakan pasangan HL-AV adalah perusak skenario “head to head” JAR versus MI. Jika pilkada Maluku 2024 kemungkinan kuat hanya diramaikan tiga pasangan gubmal dan cawagubmal, MI-MW, JAR-AMK dan HL-AV, maka sudah pasti FCT, BNO dan SL terdepak di tengah jalan sekalipun Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Perhimpunan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) belum memberikan tiket pilkada Maluku ke pasangan manapun. Skenario politik masih terus menggelayut jelang pilkada Maluku 2024. Apakah MI-MW berpeluang menang tipis atas JAR-AMK dan HL-AV?. (Tim RM)
Discussion about this post