REFMALID ,-AMBON– Ada skenario politik murahan yang dilancarkan rival politik Agus Ririmasse (AR) untuk mengadu domba AR dengan guru politiknya Murad Ismail (MI) dan AR dengan rival lainnya Jance Wenno (JW) di balik penyebaran rekaman suara AR yang kini viral di media sosial tiktok dan whatsapp akhir-akhir ini. Pendukung AR pada umumnya menduga penyebaran video rekaman AR merupakan bagian dari ketakutan rival politik AR, Bodewin Wattimena (BW), menyusul kian naiknya popularitas AR di seluruh pelosok Kota Ambon dalam beberapa bulan terakhir.
“Kami hanya menduga kalau ini merupakan bagian dari ketakutan lawan-lawan politik AR dengan cara menyebarkan video rekaman suara AR di medsos. Selain itu, lawan politik AR juga melancarkan politik adu domba yang keji untuk menjatuhkan popularitas AR yang setiap hari terus naik dan dikagumi masyarakat,” tuding sejumlah pendukung AR di Ambon, Jumat (2/8/2024).
Para pendukung AR menuding lawan politik AR tidak dewasa dan tidak fair dalam berpolitik. “Sangat tampak kalau kasus penyebaran rekaman suara pak AR ini menunjukkan lawan politik Pak AR itu takut kalah. Makanya sebarkan hal-hal murahan seperti ini,” celoteh pendukung AR.
Di bagian lain pelaku perekam maupun penyebar suara percakapan Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse (AR) soal Raja Negeri Hutumuri, akhirnya terungkap.
Oknum pelaku tersebut adalah Rony Diazs (RD), Ketua Saniri Negeri Leahari, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Maluku.
Dia sebelumnya adalah orang yang sangat dekat dengan AR, bahkan sering meminta bantuan uang dari AR. Namun sayang, di momentum politik ini, yang bersangkutan berbalik menjadi penkhianat setelah mengkhianati AR dengan perbuatan kejinya itu.
Pelaku perekaman dan penyebar rekaman suara AR ini baru terungkap dari upaya penelusuran rutin beberapa rekan AR. Di mana ke salah satu rekan AR, berinisial SH, RD mengakui semua pengkhiantannya itu.
Bahkan oleh SH, Minggu (28/7) malam, RD diminta mendatangi kediaman AR untuk meminta maaf. RD bahkan sempat digiring ke Mapolres Ambon untuk diintrogasi malam itu juga, namun dipulangkan dengan berbagai pertimbangan.
Keesokan harinya, Senin (29/7), RD saat dihubungi SH via telepon selulernya guna mempertanyakan perkembangan terkait proses permintaan maaf itu, terdengar menangis dan mengaku pasrah jika persoalan ini digiring ke ranah hukum.
“Beta (saya) pasrah jua. Beta salah lai karena beta mata kepeng. Tolong beta jua,”ucap RD di balik sambungan telepon, yang secara kebutulan didengar langsung oleh wartawan Siwalima yang saat itu tengah berada semobil dengan SH.
Saat itu, RD mengaku merekam, namun dia masih beralibi, bahwa peredaran rekaman suara hingga sampai ke salah satu Bakal Calon Walikota Ambon, Bodewin Wattimena (BW), itu dilakukan secara tidak sengaja.
RD bahkan mengarang “cerita dongeng” untuk mengelabui SH, bahwa rekaman suara itu diberikan ke BW secara tidak sengaja, karena terlanjur didengar saat berteduh hujan di kediaman BW di Desa Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, itu.
“Jadi beta saat itu antar penumpang (RD ini sehari-harinya bekerja sebagai Tukang Ojek) ke daerah Halong. Lalu hujan dan beta berteduh di sebuah rumah. Beta seng tahu itu pak Bodewin (BW) pung rumah, dan di situ ada beberapa Ketua-ketua Saniri. Beta dipanggil masuk, dan beta taruh Hp (handphone) di meja lalu beta kaluar beli rokok. Beta balik lagi, beta Hp seng tahu bagaimana akan tatekan rekaman suara Sekkot Ambon itu. Jadi samua yang ada di situ dengar,” kisah abunawas RD di balik sambungan telepon itu.
Ketika ditanya apakah itu dilakukannya atas permintaan BW, RD berkelit dan mengatakan tidak.
“Seng e. Beta rekam itu par beta mau dengar saja Sekkot Ambon (AR) bicara. Mungkin ada yang kurang dari beta lalu beta evaluasi diri. Tapi seng ada yang suruh ee,”ucap omong kosong RD lagi.
Tidak hanya itu, video pengakuan RD atas perbuatannya itu kini telah beredar.
Selain RD yang telah mengakui perbuatannya, kini beredar lagi rekaman suara lain dari AR yang membahas soal Raja Negeri Rutong. Yang mana rekaman suara ini diduga direkam dan diedarkan oleh mantan Ketua Saniri Negeri Rutong, Frengky Matahurilla (FM).
Diketahui, RD maupun FM adalah orang-orang yang hampir setiap hari bertandang di kediaman AR di Toisapu. “Teman berubah jadi pengkhianat?”
Terkait hal ini, AR yang dihubungi media siber ini mengakui kejadian tersebut dilakukan RD dan FM. “Teman-teman AMAN (jargon Agus Ririmasse-Novan Liem) yang beta banggakan. Mencermati rekaman video yang beredar di medsos ( tiktok/whatsapp ), maka beta mau jelaskan kalau yang lakukan perekaman adalah ketua saniri Negeri Leahari atas nama Ronny Diasz (RD). Dia bertamu ke rumah beta bersama beberapa orang sahabat beta salah satunya, Frangky Matahurilla (FM). Beta berteman baik deng Frangki (FM) dan sering bercanda.Nah, dalam pembicaraan itu beta bercanda dengan Frangki (FM) tentang Rutong sambil katong katawa. Namun, rekaman tersebut dipenggal-penggal sedemikian rupa. RD (pelaku perekam suara AR) ini setiap saat ke rumah untuk minta bantuan biaya pengobatan isterinya sakit dan beta bantu terus.Bahkan biaya Rumah sakit beta bantu, tapi dia sangat kurang ajar. Dia rekam semua pembicaraan dan bawa ke BW punya rumah.Katong Doakan saja yang terbaik. Biar TUHAN jauhkan rencana jahat mereka. Terima kasih,” beber AR.
“Soal Rutong itu teman-teman. jawabannya praktis saja, bahwa itu statemen strategis yang disampaikan dalam suasana canda. Artinya apa. Pesan yang ingin disampaikan pak Walikota adalah, kalo pak Walikota sebagai anak Gunung, tidak mendapat suara dari Rutong, ada Galunggung, Batu Merah yang siap memberikan suaranya untuk beliau. Ini bagian dari strategi meyakinkan para pemilih di komunitasnya pak Walikota,” tulis AR mengklarifiksi video viral yang diduga direkam FM. Dua kasus di atas dapat diibaratkan kalimat dalam peribahasa klasik “air susu dibalas air tuba” .
Di kesempatan terpisah Bodewin Wattimena menampik tudingan kalau dirinya berada di balik peredaran rekaman suara AR. “Saya no comment soal rekaman suara AR. Saya juga tidak tahu menahu soal hal itu. Prinsipnya jika itu merugikan ya lapor saja ke polisi,” sahut BW ketika dikonfirmasi referensimaluku.id, Jumat (2/8). BW mengajak siapapun yang berkontestasi di pemilihan walikota Ambon 27 November 2024 untuk menegakkan politik santun, bermartabat dan tidak saling menjatuhkan.
“Beta rasa kontestasi pilkada arahnya adu gagasan, ide, visi dan misi membangun Ambon. Siapapun yang terpilih itu yang terbaik.Soal black campign, fitnahan, dan agitasi beta juga mengalaminya bahkan pelepasan alat peraga di mana-mana juga beta alami. Sebaiknya masing-masing menahan diri untuk tidak saling menjatuhkan,” ajak BW diplomatis.
Sementara itu Jance Wenno (JW) yang dikonfirmasi media ini, Jumat (2/8) soal penyebaran video rekaman suara AR yang terkesan mengadu domba dirinya dengan AR enggan menjawab sekalipun pesan pertanyaan telah terkirim masuk ke WA yang bersangkutan. (RM-04/RM-05/RM-02)
Discussion about this post