REFMAL.ID,-AMBON- Upaya dan lobi dari Jenderal Andika Perkasa, terlihat jelas untuk mendapatkan rekomendasi PDIP bagi Jeffry Rahawarin, adik tingkatnya, yang berniat mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Maluku. Keduanya memiliki kedekatan kental, sebab Rahawarin, lulusan Akmil 1988 sedangkan Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987.
Karir Rahawarin yang moncer di TNI AD pung tidak lepas dari peran Andika, terbukti saat memegang jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral Andika melantik Rahawarin menjadi Pangdam XVI/Pattimura.
Tak hanya sampai disitu tapi karier Rahawarin terus moncer sampai Jendral Bintang Tiga sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III yang meliputi Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Andika pun bukan orang baru di PDIP, sebelumnya dia pernah ditunjuk dan mendapat tugas dari Ibu Megawati sebagai Wakil Ketua Umum di Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, bahkan sudah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P.
“Jendral Andika melobi dan meyakinkan Ibu Megawati dan Mbak Puan bahwa Jendral JAR adik tingkatnya itu memiliki kedisiplinan, kejujuran, dan kemauan untuk bekerja menjadi solusi masalah rakyat di Maluku, bahkan patuh dalam menjalankan tugas partai, tapi selain lewat Jendral Andika, bapak juga intens membangun komunikasi dengan Pak Komarudin Watubun, sebab dengan PDIP memiliki 8 kursi, rekomendasi tersebut menjadi krusial dalam persaingan politik di Maluku ini, PDIP akn menjadi penentu kemenangan sebab memiliki basis akar rumput yang solid” terang sumber internal tim JAR yang tidak mau namanya disebetukan.
Selain PDIP Andika pun diketahui molobi Partai Perindo untuk JAR, lewat Yusuf Lakaseng, selaku Ketua DPP Partai Perindo, maupun loby langsung kepada HT selaku ketua umum. Selain melobi Perindo, sejumlah nama lain pun diisukan berpasangan dengan Jefry, yakni Sam Latuconsina (PPP), Tuasikal Abua (NasDem) yang sedang aduh kekuatan lobi dengan Murad Ismail dan yang terbaru yakni Abdullah Vanath, Vanath diketahui melobi PKB untuk memuluskan langkahnya berpasangan dengan JAR.
JAR memiliki segmen pemilih yang cukup kuat, selain lahir dan besar di Ambon, JAR juga memiliki ibu yang berasal dari Saparua serta ayahnya dari Tenggara Raya (Kei), selain itu sejumlah purnawirawan seperti Karel Ralahalu dan para pensiunan TNI AD yang lainnya juga pasti akan memberikan dukungan penuh untuk JAR, tak lupa mantan wakil Gubernur Maluku Zeth Sahubura juga intents melakukan komunikasi akar rumput untuk memenangkan JAR, posko kemenangannya di Jl. Ay. Patty di Ambon mensimbolkan dukungan masib para pengusaha kepadanya. Sehingga jika PDIP benar-benar merekomendasikan JAR maka Jendral Murad Ismail akan mendapatkan lawan yang sepadan.
Selain Jefry berbagai nama kandidat yang potensial telah mulai muncul dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Maluku. Mereka merupakan elit politik yang memiliki pengaruh signifikan di masyarakat. Lobi dan usaha untuk mendapatkan rekomendasi dari pimpinan partai sedang intens dilakukan, selain dari upaya membangun koalisi partai. Nama-nama seperti Jendral Murad Ismail (PAN), Hendrik Lewerisa (Gerindra), Jendral Said Latuconsina, Barnabas Orno, Febry Calvin Tetelepta, Abua Tuasikal, Said Assagaf, dan Mukti Keliobas, akan berlomba-lomba untuk mendapatkan rekomendasi dari partai masing-masing.
Tentu kandidat-kandidat tersebut memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pertarungan dalam Pilkada Maluku dan DPP akan melakukan penilaian tersendiri untuk menentukan siapa yang akan diusulkan.
Semua partai nampaknya ingin memajukan kader-kader terbaiknya untuk bertarung di Pilkada Maluku. Dengan demikian, proses politik dan lobi antar partai menjadi krusial dalam menentukan pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilkada Maluku, sementara kandidat dari berbagai partai berusaha memenuhi kriteria dan persyaratan internal untuk mendapatkan rekomendasi partai. (RM-05)
Discussion about this post