REFMAL.ID,Ambon – Mencari orang yang tulus mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk membina dan mengembangkan olahraga di Maluku diibaratkan “mencari jarum yang jatuh di tumpukan pasir” atau “mencari oase di padang gurun”.
Relatif sulit mencari sosok seperti mendiang Hadi Budoyo di cabang tinju, atau almarhum John Jonathan Mailoa di cabang sepakbola. Paling beken saat ini ada nama Heygel Tengens yang sudah lebih dari tiga dekade atau 30 tahun lebih bergelut dan berkorban segalanya bagi pembinaan judo, sepakbola dan pencak silat di Ambon khususnya dan di Maluku secara umum.
Namun, Maluku masih punya sosok muda yang begitu peduli dengan pembinaan dan pengembangan cabang olahraga (cabor) dayung.
Dialah Anos Yermias atau biasa disapa “AY” yang kini untuk kedua kalinya terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Maluku dari daerah pemilihan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). AY adalah mantan Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku dua periode di masa almarhum Anthonius Sihaloho menjabat ketua umum (ketum) wadah olahraga air ini dan selanjutnya AY menjadi Ketua Umum Pengprov PODSI Maluku juga selama kurun waktu serupa.
Selama AY menukangi PODSI Maluku begitu banyak atlet-atlet dayung Maluku yang mengukir prestasi di lintasan dayung Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun Sea Games (SG) dan Asian Games (AG).
Nomor spesialis Maluku di cabang dayung adalah rowing singel scull, doubel scull maupun quarapel (empat pedayung) baik putra maupun putri. Sejak PON XVIII 2012 Riau, PON XIX 2016 Jawa Barat, PON XX 2020 Papua dan menuju PON XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara, dayung selalu menjadi cabor pembuka keran medali bagi kontingen Maluku.
Raihan positif di pentas PON memantik reaksi positif Pengurus Besar/Pengurus Pusat (PB/PP) PODSI memanggil atlet-atlet dayung Maluku masuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) ke SG, AG dan Olimpiade.
Nama-nama atlet Maluku, seperti Femy Batuwael, Steven Sarimolle, La Memo dan Chelsea Corputty adalah langganan Pelatnas ke SG XXIV 2007 Thailand, SG XXV 2009 Laos, SG XXVI 2011 Jakarta, SG XXVII 2013 Myanmar, SG XXVIII 2015 Singapura, SG XXIX 2017 Malaysia, SG XXX 2019 Filipina, SG XXXI 2021 Vietnam, dan SG XXXII 2023 Kamboja, serta Asian Games (AG) 2014 Incheon, Korea Selatan, AG 2018 Jakarta-Palembang, dan AG 2023 Hangzhou, China.
Atas berbagai gelar yang diperoleh atlet-atlet dayung Maluku di pentas SG dan AG muncul gelar bagi atlet dayung Maluku, La Memo. Pria asal Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, yang bakat alamnya ditemukan AY itu bahkan digelari “Raja Rowing Indonesia” dan “Superman Rowing Indonesia”. Gelar itu bukan sebatas “pemanis bibir” sebab La Memo menjadi satu-satunya atlet rowing Indonesia yang sukses menembus Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil. Di nomor “Men Rowing Scull” atau MX1 mantan atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku itu sukses memosisikan dirinya di peringkat 16 dunia di laga debutnya itu. Menariknya di Kejuaraan Rowing Asia dan Oseania, 17-21 April 2024 di Chenhju, Korea Selatan, dipaketkan dengan Kualifikasi Olimpiade musim panas 2024 Paris, Prancis, anak asuh AY ini berhasil masuk finish di urutan kedua setelah mengemas catatan waktu 6 menit 59,74 detik atau kalah selisih waktu 0,28 detik dari atlet rowing Kazhakstan Vladislav Yakovlev di posisi pertama. “Saya bangga dengan apa yang diraih La Memo. Ini untuk kedua kalinya dia lolos ke Olimpiade.
.Tidak mudah Memo berada di posisi ini, sebab semuanya butuh proses panjang, latihan keras dan disiplin tinggi,” ungkap AY kepada penulis via WhatsApp, Rabu (1/5/2024). AY menghendaki prestasi ciamik La Memo menjadi pelecut semangat atlet-atlet dayung Maluku yang akan berlomba di PON 2024 Aceh dan Sumut. “Semoga apa yang diraih La Memo jadi motivasi bagi atlet-atlet Maluku yang akan berlaga di PON 2024,” seru AY memungkasi percakapannya dengan penulis. (Rony Samloy)
Discussion about this post