REFMAL.ID, Ambon –Informasi teranyar terkait upaya pencarian hilangnya tujuh warga Desa Wowonda yang hilang kontak di Perairan Pulau Dua, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar di perairan Kepulauan Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, selama beberapa hari terakhir telah menunjukkan hasil positif. Tim SAR (Search and Rescue) Gabungan yang terdiri unsur Badan SAR Nasional, TNI dan Polri dibantu masyarakat, Jumat (29/3/2024, akhirnya menemukan empat penumpang di mana tiga penumpang selamat dan satu penumpang lainnya dinyatakan telah meninggal dunia.
Informasi yang diperoleh referensimaluku.id dari sejumlah sumber di facebook menyebutkan
pada Jumat (29/3) sekira Pukul 21.00 WIT, berdasarkan informasi yang diteruskan Sersan Kepala (Serka) Arsyandi (Danpok Unit Intel Kodim 1503-03/Tual) bahwa awak Kapal Motor (KM).Lautan Berlian telah menemukan dan membawa empat orang korban dari ketujuh orang warga Desa Wowonda yang mengalami kecelakaan (laka) laut setelah mereka kembali dari piknik pantai dalam rangka merayakan hari ulang tahun Yohanes Salwey di Perairan Desa Batu Goyang, Kecamatan Aru Selatan Timur, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
Sebagaimana diberitakan tujuh orang penumpang yang hilang kontak dengan menaiki perahu ketinting terdiri dari tiga orang dewasa dan empat orang anak-anak. Adapun satu korban dewasa dikabarkan meninggal dunia di atas ketinting.
Ketujuh penumpang ketinging nahas tersebut, antara lain Yeremias Takndare alias Yeri (laki-laki, 42 Tahun, Kristen Katolik, Nelayan dan beralamat tinggal Desa Wowonda, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar), Yohanis Salwei alias Anis (laki-laki, 27 Tahun, Kristen Katolik, Nelayan, Desa Wowonda), Yufita O. Takndare alias Fita (perempuan,
22 Tahun, Kristen Katolik, ibu rumah tangga, Desa Tumbur, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar), Devota Salwey alias Voni (perempuan, 13 Tahun, Kristen Katolik, Pelajar, Desa Wowonda), Kristina Sakliresi alias Tini (perempuan,16 Tahun, Kristen Katolik, Pelajar, Desa Wowonda), Alowisia Matruti alias Wisye (perempuan, 14 Tahun, Kristen Katolik, Pelajar, Desa Wowonda) dan Roberta Matruti alias Novi (perempuan, 13 Tahun, Kristen Katolik, Pelajar, Desa Wowonda, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar).
Korban yang berhasil dievakuasi berjumlah empat orang,
Kristina Sakliresi alias Tini (korban selamat), Yohanis Salwei alias Anis (korban selamat), Devota Salwey alias Foni (korban selamat) dan
Roberta Matruti alias Novi (meninggal dunia).
Laka laut tersebut terjadi pada Rabu (13/3/2024) sekira pukul 15.00 WIT, di mana Jeremias Takndare bersama lima orang korban pergi piknik menggunakan perahu ketinging ke Pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Sesampainya mereka di Desa Tumbur, para korban mengajak beberapa warga Tumbur, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, untuk bersama-sama ikut ke lokasi Pantai Cinta Kasih di Desa Tumbur dalam rangka merayakan HUT Yohanes Salwey.
Sekira pukul 21.30 WIT selanjutnya para korban pamit ke warga Tumbur untuk kembali ke Desa Wowonda menggunakan perahu ketinting yang sama. Namun saat itu seorang saksi Modestus Takndare (ayah dari salah satu korban) sempat meminta melalui handphone agar para korban mengurungkan niat untuk kembali ke Desa Wowongda, karena sudah malam hari dan cuaca laut tidak bersahabat. Sekalipun telah mengetahui larangan Modestus Takndare tersebut, namun Jermias Takndare bersikukuh dirinya dan para korban harus tetap pulang karena ada beberapa anak yang harus mengikuti ujian pada besok harinya.
Setelah itu para korban pun langsung berangkat meninggalkan Pantai Desa Tumbur dan menuju ke Desa Wowonda menggunakan perahu ketinting.
Pada Kamis (14/3) sekira pukul 09.59 WIT, Jeremias Takndare mengirim pesan suara melalui whatsapp (WA) ke salah satu warga Desa Wowonda yang isinya meminta tolong orang tuanya agar datang menjemput karena perahu mereka sudah hanyut hingga di depan Pulau Dua antara Desa Lorulun dan Desa Atubul, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Pada Kamis (14/3) sekira pukul 14.00 WIT, Pemerintah Desa Wowonda bersama masyarakat langsung melakukan pencarian menggunakan empat longboat dan melibatkan Warga Desa Tumbur menggunakan dua ketinting dengan tujuan sekitar perairan Pulau Dua, Desa Lorulun. Namun saat dilakukan pencarian, cuaca saat itu ekstrem dikarenakan angin kencang dan gelombang yang mengakibatkan pencarian yang dilakukan hingga pukul 18.30 WIT tidak membuahkan hasil.
Setelah itu, berdasarkan hasil konfirmasi dengan korban selamat Yohanis Salwey diketahui posisi ketinting mereka berada di perairan di depan Pulau Dua Desa Lorulun, Kecamatan Wertamrian dan ketinting tersebut mengalami kerusakan pada as mesin yang patah, sehingga perahu ketinting terbawa arus dan angin dari pantai Tumbur hingga ke perairan Pulau Dua.
Pada Jumat (15/3) sekira Pukul 03.00 WIT, upaya pencarian kembali dilakukan oleh warga namun perahu yang digunakan tidak dapat mencapai lokasi dikarenakan cuaca buruk. Pada saat itu di tengah upaya pencarian ada salah satu korban Yofita Takndare sempat berkomunikasi melalui WA dengan keluarga dan menyampaikan salah seorang korban atas nama Jeremias Takndare telah meninggal dunia di atas perahu. Mirisnya, setelah, itu komunikasi dengan para korban di atas perahu pun hilang sekaligus tidak ada lagi komunikasi lebih lanjut.
Tim Evakuasi yang menjemput para Korban dari Basarnas masing-masing Vrejohn Pariama, Arnolus Imblabla, dan Christian Lewier, Tim Kesehatan melibatkan personel-personel masing-masing Sifnat Madubun, Rustan, Ahmat Labou dan Riki N Imblabla, pihak Sabandar masing-masing Andi Kawan, Tim Navigasi terdiri dari Faisal Ubrusun, Personel Polisi Perairan dan Udara Kepolisian Resort (Polres) Dobo diwakili Briptu Brian Apriliana, Polairud Kepolisian Daerah Maluku diwakili
Renvy Haurissa, serta Pangkalan KPLP kelas 2 Tual menurunkan sepuluh personel masing-masing
Herman Solgarey,S.Sos, Rais Shihab Pratama S.Tr, Muhammad Ulul Azmi S.Tr, Johanis P .Kirwlakubun, Tarmuji, Agustinus Castro Aroman, HuzainiHanubun,
Willem Lefmanut, Taufik H.Banayal dan Ahmad Ohoimas.
Pada Jumat (29/3) sekira Pukul 23.00 WIT Kapal Patroli KPLP 364 berangkat dari Dobo menuju perairan Desa Batu Goyang, Kabupaten Kepulauan Aru. Di bagian lain Kapal Patroli KPLP 364 sementara dalam perjalanan untuk melaksanakan evakuasi korban yang saat itu sudah berada di Perairan Desa Batu Goyang, Kecamatan Aru Selatan Timur, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
“Informasi awal KM.Lautan Berlian yang membawa para korban yang berhasil dievakuasi sempat menunggu beberapa saat untuk proses evakuasi dari Basarnas Dobo pada titik koordinat 07.55.3 00..133 .35.400,” kata Nahkoda Abeng sebagaimana dikutip media ini dari sejumlah sumber di media sosial. (RM-03)
Discussion about this post