REFMAL.Id,Ambon – Saat di mana masyarakat di Kota Ambon, Maluku, lagi menjerit kebutuhan akan terpenuhinya sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako), justeru Penjabat walikota Ambon melakoni gaya hidup hedonistik atau menari di tengah penderitaam rakyat.
Mau bukti? Bayangkan saja, anggaran untuk pakaian/seragam dinas penjabat walikota Ambon selama tahun anggaran 2023 disebutkan mencapai Rp. 400.000.000.
Artinya, jika dikalikan dengan kalender masehi di mana satu tahun ada 365 hari,maka 1 (satu) setel pakaian dinas penjabat walikota Ambon berharga Rp.1.000.000 lebih. “Ini kejadian luar biasa.
Aparat penegak hukum harus segera melakukan penyelidikan di Bagian Umum Pemerintah Kota Ambon karena proyek pengadaan baju dinas/seragam walikota Ambon ini berpotensi korupsi,” desak praktisi hukum Marnex Ferison Salmon,S.H. ketika dikonfirmasi referensimaluku.id, Rabu (6/3/2024).
Marnex berharap Kejaksaan Negeri Ambon dapat menurunkan tim untuk memeriksa Bagian Umum Pemkot Ambon terkait pengadaan pakaian dinas Walikota Ambon di tahun 2023 karena berpotensi terjadinya korupsi. “Khan tidak logis dalam setahun seragam atau pakaian dinas walikota Ambon sebanyak 365 unit atau 400 unit.
Jaksa selaku aparat penegak hukum harus bisa menurunkan tim mengusut proyek ini,” tandas advokat muda yang vokal ini. Penjabat walikota Ambon Bodewin Wattimena yang ingin dikonfirmasi awak media ini belum berhasil karena mengikuti serangkaian kegiatan. “Bapak (penjabat walikota Ambon) tidak ada di ruangan. Masih banyak kegiatan di luar,” kilah salah satu staf di ruangan Walikota Ambon kepada kru media siber ini. Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemkot Ambon Herman Tetelepta yang dikonfirmasi mengenai hal ini juga belum berhasil dilakukan karena yang bersangkutan tak ada di ruangan. “Bapak lagi keluar,” ringkas salah satu stafnya kepada kru media ini, Rabu (6/3) siang. (Tim RM)
Discussion about this post